Sejumlah warga di perumahan Kelapa Nias, kata Dessy, sudah mulai mengungsi terutama di Nias 8 dan Nias 9 yang kontur tanahnya lebih rendah. Di sana, banjir sudah sampai sekitar 80 cm.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf membantah informasi yang disampaikan warganet. Menurut Juaini, Pintu Air Sunter tetap dibuka.
"Sebenarnya itu dibuka, bukan enggak dibuka. Itu ada petugasnya kan. Kami tetap mengalihkan kalau memang kondisi di situ harus dibuka, enggak ada yang ditahan-tahan, karena memang untuk mengurangi beban di tempat lain," ujar Juaini saat dihubungi.
Menurut Juaini, banjir di Kelapa Gading dan Pulomas disebabkan meluapnya kali yang ada di sana. Air kali melimpas ke jalan dan permukiman warga karena tidak bisa mengalir ke laut akibat air laut pasang.
Baca juga: Pulomas dan Kelapa Gading Banjir, Pemprov DKI Bantah Tutup Pintu Air Sunter
Semua pompa di wilayah Kelapa Gading dan Pulomas juga berfungsi. Namun, banjir di dua wilayah itu lama surut karena air yang dipompa ke kali tidak bisa mengalir ke laut.
"Tadi saya cek ke lokasi di Pulomas, di Kelapa Gading, semua pompa berfungsi, tapi karena memanh kondisinya sungainya rata (penuh), kami buang (ke sungai), meluap lagi ke jalan, jadi mutar lagi," kata Juaini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.