Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pepen: Normalisasi Kali Bekasi Tidak seperti Makan Cabai Langsung Pedas

Kompas.com - 26/02/2020, 20:38 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kota Bekasi sudah tiga kali dilanda banjir sejak awal 2020. Mulai 1 Januari, 8 Februari, hingga 25 Februari 2020 lalu.

Disebut-sebut banjir menerjang Kota Patriot akibat mandeknya normalisasi Kali Bekasi.

Ya, Kali Bekasi sudah bertahun-tahun belum dinormalisasi. Sehingga penuhnya endapan lumpur di Kali Bekasi menyebabkan air tidak tertampung.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku, normalisasi Kali Bekasi sebenarnya akan dikerjakan pada September 2020 mendatang. Namun, belum juga dikerjakan, banjir sudah keburu melanda Kota Bekasi.

Baca juga: Selalu Terkendala Pembebasan Lahan, Normalisasi Kali Bekasi 2020 akan Didesain Ulang

“Pak Menteri PUPR Basuki bilang normalisasi mulai dikerjakan bulan September. Tapi belum sampai September intensitas sudah tinggi. Ini bahkan diprediksi oleh BMKG sampai bulan Maret, itu masih ada intensitas air hujan yang tinggi,” ucap Effendi alias Pepen di Pemkot Bekasi, Rabu (26/2/2020).

Pepen mengaku membutuhkan waktu untuk menormalisasi Kali Bekasi. Sebab, ada proses lelang hingga pencairan dana untuk eksekusi normalisasi kali itu.

“Pengerukan Kali Bekasi, Pak Menteri sudah bilang ke saya waktu itu juga, tidak bisa kayak orang mau makan cabai, langsung pedas lho,” kata dia.

Baca juga: Dimulai 2020, Normalisasi Kali Bekasi akan Makan Anggaran Rp 4,3 Triliun

Bahkan menurut dia, setelah proses lelang usai, pengerjaan normalisasi Kali Bekasi membutuhkan waktu tiga tahun. Sehingga warga Bekasi harus bersabar menanti normalisasi Kali Bekasi.

Saat ditanyakan terkait solusi banjir jangka pendek, Pepen mengaku belum ada planning yang dipunyanya.

“Solusi jangka pendek tidak ada, karena itu alam solusi jangka lamanya Presiden sudah nanem (menanam) 40 juta pohon di hulu-hulu di Bogor,” ucap dia.

Baca juga: Tanggul Perumahan Pondok Mitra Lestari Jebol, Rumah Warga Berhadapan dengan Kali Bekasi

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, banjir di Bekasi itu disebabkan mandeknya normalisasi di Kali Bekasi.

Adapun pengerjaan normalisasi itu harusnya dilakukan oleh BWSCC pada tahun 2020 ini.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sepakat mengerjakan proyek pembenahan kali Bekasi mulai tahun 2020 ini.

Tri Adhianto mengatakan, proyek ini juga sudah disetujui oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Itu sudah disepakati oleh Pak Presiden, kaitannya dengan dana yang Rp 4,3 triliun itu, untuk penanganan Kali Bekasi," ujar Tri ketika ditemui wartawan di Kantor Pemkot Bekasi, Selasa (28/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com