JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz memuji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di hadapan para anggota Komisi X DPR RI.
Aziz diberi kesempatan untuk menjelaskan pandangannya mengenai revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, yang menjadi polemik.
Ia menyebut, revitalisasi TIM memang sudah sepantasnya dilakukan karena desain revitalisasi telah selesai sejak 2007.
"Dan desain ini belum tereksekusi. Dan eksekusi desain ini merupakan penghargaan tertinggi kepada seniman. Ini juga ide ini dari para seniman bagaimana TIM yang merupakan ikon nasional bisa mewakili sebagai wadah bukan hanya seniman Jakarta tapi seniman nasional," ucap Aziz dalam rapat dengar pendapat (RDP) di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Baca juga: Di Hadapan DPR RI, Anies Kembali Jelaskan Revitalisasi TIM untuk Jadi Pusat Kesenian Dunia
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menuturkan, pembangunan wisma agar para seniman dari kota dan negara lain tidak sulit mencari penginapan jika ada kegiatan di TIM.
Ia pun memuji Anies karena revitalisasi TIM baru dieksekusi di bawah pemerintahan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Saya menghargai setelah pergantian 4 gubernur baru terealisasi. Ada pihak yang setuju dan tidak," kata dia.
Terkait penolakan sejumlah seniman karena ada hotel di TIM, baru muncul beberapa waktu terakhir.
Pasalnya, Komisi B beberapa kali rapat dengan PT Jakarta Propertindo selaku pemegang proyek. Menurut Jakpro semua seniman telah menyetujui revitalisasi.
"Rapat saya dengan Jakpro awalnya semua seniman setuju. Ketika ini sudah berjalan pembangunan mulai ada seniman yang merasa pembangunan ini mengabaikan aspirasi mereka. Saya garis bawahi awalnya seluruh seniman setuju, namun ada yang tidak setuju," jelasnya.
Baca juga: Rapat di DPR Bahas Revitalisasi TIM, Gubernur Anies: Bukan untuk Cari Keuntungan
Komisi X DPR RI, menggelar rapat kerja dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, Anggota Komisi B, D, E DPRD DKI, dan Dirut Jakpro Dwi Daryato.
Komisi X ingin mereka menjelaskan polemik revitalisasi TIM.
Penjelasan Anies
Dalam kesempatan itu, Gubernur Anies menjelaskan revitalisasi TIM untuk menjadi pusat kesenian dunia.
Menurut dia, TIM seharusnya tidak hanya menjadi pusat seni nasional, melainkan internasional karena Jakarta termasuk kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.