JAKARTA, KOMPAS.com - Tim kesehatan dari Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) mengambil sampel darah pekerja kapal World Dream dari Pulau Sebaru kecil ke laboratorium di Jakarta.
Pantauan dari Pulau Lipan, Selasa (3/3/2020), sampel darah itu diantar Kopaska Koarmarda I ke KRI Semarang-594.
Selanjutnya, sampel darah itu dibawa menggunakan helikopter milik KRI Semarang-594 ke Jakarta.
"Itu sampel darah dari 188 peserta observasi kapal World Dream yang sebelumnya belum selesai diambil," kata Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr Budi Silvana seperti dikutip Antara.
Baca juga: 69 ABK Diamond Princess Belum Diturunkan dari KRI untuk Observasi Corona di Pulau Sebaru
Budi menjelaskan pemeriksaan sampel darah itu hanya melengkapi pemeriksaan yang sudah dilakukan sebelumnya, karena semua awak kapal itu negatif dari virus Corona.
Peserta observasi dari 188 pekerja kapal World Dream dari Hongkong sudah memulai proses observasi sejak Jumat (28/2). Mereka didampingi 87 petugas kesehatan selama 14 hari observasi.
Sebelumnya, sebanyak 69 ABK Diamond Princess yang akan melakukan proses observasi Corona Virus (Covid-19) di Pulau Sebaru kecil, belum diturunkan dari KRI dr Soeharso-990.
Baca juga: 18 Orang Dalam Pemantauan di Bekasi Terkait Virus Corona
Pada pukul 10.30 WIB, terlihat KRI dr Soeharso-990 berlabuh sekitar tiga kilometer dari dermaga Pulau Sebaru kecil.
Kapal itu berada sekitar satu kilometer dari KRI Semarang-594 sebagai pusat komando selama proses observasi di Pulau Sebaru kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
KRI dr Soeharso-990 tiba di Pulau Sebaru, Senin (2/3) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kapal itu datang dari arah Tenggara Pulau Sebaru dan berlabuh tepat diantara pulau Sebaru kecil dan Pulau Pantara.
Observasi WNI dari dua kapal pesiar, yakni Diamond Princess dan World Dream di Pulau Sebaru dilakukan secara terpisah.
Baca juga: Restoran Amigos Ditutup 2 Pekan untuk Pastikan Bebas Corona, Pemilik Siap Rugi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, akan ada dua blok terpisah untuk anak buah kapal (ABK) kedua kapal pesiar itu.
Ia mengatakan, batas antara kedua kelompok itu telah dibuat secara jelas. Pembatasan itu dilakukan agar tidak terjadi kumpulan antar kedua kelompok.
Saat ini, kata dia, seluruh tenaga kesehatan dan peralatan pendukung untuk observasi telah disiapkan dengan optimal.
Adapun proses evakuasi dilakukan berkaitan dengan virus corona yang telah menyebar di kapal pesiar tersebut.
Di kapal Diamond Princess yang ada di Yokohama, Jepang terdapat 68 WNI yang menjadi ABK.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan, 68 WNI yang dipulangkan negatif virus Corona.
Sementara delapan WNI lainnya di kapal tersebut yang sudah dinyatakan positif Corona tidak ikut dijemput. Mereka akan dirawat di rumah sakit di Jepang sampai sembuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.