Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Corona, Wali Kota Jakbar Imbau Stop Panic Buying

Kompas.com - 04/03/2020, 10:34 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya kasus paparan virus corona atau Covid-19 di sebagian wilayah Indonesia membuat masyarakat merespons dengan berbagai cara.

Ada yang mencari masker dalam jumlah banyak untuk menghindari terjangkit virus hingga membeli barang kebutuhan pokok di beberapa supermarket. Mereka melakukan aksi borong belanja kebutuhan atau panic buying.

Mengetahui hal tersebut, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat tidak tinggal diam.

Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi langsung memberikan imbauan dan intruksi kepada Unit Perangkat Kerja Daerah (UKPD) serta masyarakat. Berikut poinnya:

Wali Kota minta warga jangan panik, stok makanan cukup

Rustam meminta warga tidak perlu memborong bahan pangan. Pemkot Jakbar menjamin pasokan bahan pangan tidak akan terputus baik di wilayah pasar atau supermarket.

Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Panic Buying akibat Wabah Virus Corona

"Katanya ada borong makanan di satu lokasi Jakarta Barat. Tapi saya enggak tahu di mana, ini saya lagi minta lurah cek di mana itu kejadiannya. Saya sampaikan kepada masyarakat bahwa bahan pokok makanan dan pasokan terjamin. Jadi tidak usah panik," kata Rustam di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (3/3/2020).

UKPD turun ke lapangan pantau kondisi pasar

Rustam juga mengimbau kepada Satuan/Unit Kerja Perangkat Daerah agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak memborong di supermarket.

"Kemudian sosialisasi ke masyarakat, jadi masyarakat tidak perlu panik dan borong bahan makanan," kata Rustam.

Baca juga: Wali Kota Jakbar: Pasokan Bahan Pangan Terjamin, Tidak Usah Borong

Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Rustam juga mengajak seluruh UKPD terjun untuk meninjau harga dan stok di lapangan.

Mulai dari tingkat kelurahan sampai ke kecamatan.

"Saya minta lurah ikut pantau kita antisipasi agar masyarakat tidak lakukan hal itu (panic buying)," ucap Rustam.

Imbau jangan pergi ke tempat terjangkit

Rustam yang juga mantan Wali Kota Jakarta Utara juga memberi peringatan bagi masyarakat untuk mencegah berpergian ke tempat yang terjangkit virus Corona.

"Jangn pergi ke tempat-tempat terjangkit. Berarti kita harus waspada semua maka kita lindungi diri kita dulu sekatang dan jangan pergi ke tempat-tempat terjangkit," ucap Rustam.

Dinkes Jakbar bentuk Tim Gerak Cepat

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini sudah membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) guna menanggulangi virus corona atau Covid-19.

Pembentukan TGC sesuai dengan intruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan No 16 tahun 2020. Tujuan TGC sendiri untuk memeriksa orang yang terindikasi terkena virus corona.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com