Mereka kebanyakan mengambil beras, mi instan, biskuit, dan kebutuhan pokok lainnya dalam jumlah banyak.
Bahkan, kata Susanna, penjaga toko sampai kewalahan menangani pembeli yang membeludak.
Tak sedikit pula barang dari toko Susanna yang raib lantaran pembeli begitu banyak.
"Ada orang enggak sabar dia ambil sendiri loh sampai ke dalam. Saya sudah enggak bisa jaga sampai dua begini," kata Susanna.
"Saya pun ada hilang barangnya. Ada yang ambil enggak bayar, ada juga," ucapnya.
Baca juga: Pemprov DKI Jamin Seluruh Bahan Pangan Terus Tersedia, Warga Tak Perlu Borong
Melihat para pembelinya seperti orang kepanikan, Susanna pun coba menenangkan.
Dia lalu mengimbau pembelinya untuk mengambil barang dalam jumlah sewajarnya sambil mengingatkan mereka untuk tidak panik dan tidak takut dengan wabah virus ini.
"Setiap orang beli, saya bilang kalian harus banyak berdoa. Ini barang tetap ada. Asal penyakit ini kalian doakan supaya cepat hilang, itu barang tetap ada," kata Susanna.
"Enggak usah panik, enggak usah takut, barang masih banyak. Saya gituin, biar orang tenang," imbuh dia.
Aksi Susanna yang mencoba menenangkan dan mengimbau pembelinya membuahkan hasil.
Para pembeli akhirnya membeli barang-barang dari toko tersebut dalam jumlah sewajarnya.
Susanna Indriyani (57), pemilik toko sembako di Jalan K Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, enggan mengambil kesempatan di tengah panic buying sebagai imbas dari pengumuman mengenai WNI yang positif virus corona (Covid-19).
Susanna tetap menormalkan harga barang di tokonya, Toko Erwin, meskipun pembeli sempat membeludak di tokonya pada Senin (2/3/2020) lalu.
Susanna mengaku, dirinya enggan membebani masyarakat di tengah-tengah wabah Covid-19.
Menurut dia, saat ini ketenangan masyarakat lebih penting ketimbang mengambil keuntungan berlebihan.