Namun jika memasuki bulan-bulan tersebut, Agus harus menaikkan harga karena mengikuti pasar.
Itu baru untuk penjualan bunga yang ditaburkan di pemakaman. Belum lagi untuk penjualan bunga hidup.
Warga umumnya membeli bunga hidup untuk dijadikan hadiah ucapan selamat ulang tahun, ucapan selamat ketika wisuda, atau dekorasi pesta pernikahan.
Harganya bunga per tangkai yang dijual pun variatif.
Untuk bunga mawar per tangkainya biasa dijual sebesar Rp 10.000. Sementara bunga Aster dan Sedap Malam seharga Rp 5.000 per tangkai.
Baca juga: Bisnis Batu Nisan di Ciputat, Pemesannya Orang Biasa hingga Pejabat
Sedangkan yang paling mahal ada bunga Lily dan Anggrek Bulan yang harganya bisa mencapai Rp 50.000 per tangkai.
Untuk bunga bucket, Agus hanya mengikuti keinginan dan budget pelanggan.
“Kalau misalnya pelanggan maunya yang Rp. 100.000, berarti dapat bunganya ini, ini, dan ini. Jadi itu harga bunganya saja. Kalau ada hiasan pita atau tisu yang agak besar paling nambah biaya itu saja,” terang dia.
Maka tidak heran jika omzet perbulannya tidak menentu, berkisar Rp 15 juta sampai Rp 25 juta per bulan
Namun, di sisi lain, Agus harus menjaga kesegaran bunga yang ada di toko.
Hal tersebut perlu dilakukan lantaran bunga hidup hanya bertahan empat sampai lima hari.
Di hari pertama, Agus akan memotong tangkai bunga tersebut dan merendamnya di dalam air.
“Hari pertama bunga pasti langsung dari petani, kita langsung memotong tangkai bawahnya asaja terus kita kasih air untuk penyerapan air di bunganya seniri. Kalau hari kedua, daun-daun sudah layu ya kita beresi, kita bersihkan,” terang dia.
Dedaunan yang sudah layu diharapkan tidak bersentuhan dengan daun lain. Sebab, daun yang semula masih segar akan ikut layu.
Tidak hanya soal bunga, dia juga menceritakan fenomena untung rugi di bidang penjualan batu nisan.
Harus diakui, penjualan batu nisan tidak selaris manis bunga.
Dia mengatakan, umumnya keluarga akan berpikir untuk membuat batu nisan ketika 100 hari atau 40 hari setelah anggota keluarganya dimakamkan.
Maka dari itu, dalam sebulan, hanya ada satu dua orang yang datang minta dibuatkan batu nisan.
Baca juga: Bisnis Kematian, Peti Jenazah untuk Mereka yang Kaya hingga Papa