Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Sikap Pemda di Jabodetabek soal Acara Keramaian Saat Virus Corona Merebak

Kompas.com - 13/03/2020, 16:21 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit covid-19 telah menyebar luas ke berbagai negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Saat ini terdapat 34 kasus virus corona di Indonesia. Tiga dari 34 pasien tersebut dinyatakan sembuh.

Satu orang dinyatakan meninggal dunia di Bali, yakni pasien kasus 25.

Satu pasien lagi, yang meninggal pada Rabu (11/3/2020) kemarin dengan status pasien dalam pengawasan di RSUD Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, kini dinyatakan positif virus corona.

Baca juga: Jokowi Akui Pemerintah Rahasiakan Sejumlah Informasi soal Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan covid-19 sebagai pandemi global.

Di tengah merebaknya virus corona, pemerintah daerah di Jabodetabek memiliki sikap berbeda soal izin dan acara keramaian di daerahnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bogor membatasi kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Sementara Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dan Pemerintah Kota Depok masih menjalankan berbagai acara keramaian.

1. Pemprov DKI Jakarta

Pemprov DKI Jakarta membatasi acara-acara keramaian. Pemprov DKI sedang mengkaji izin sekitar 30 kegiatan yang mengumpulkan banyak orang hingga April 2020. Kajian dilakukan demi mencegah potensi penularan virus corona.

Tim review perizinan DKI akan mengkaji sejumlah indikator yang jadi pertimbangan pemberian izin.

Beberapa di antaranya rasio kepadatan, jumlah peserta, jenis kegiatan, lokasi acara, hingga syarat penyediaan fasilitas tertentu untuk mewaspadai risiko penyebaran covid-19.

"Berdasarkan review, maksimal tujuh hari, akan diterbitkan hasil rekomendasi apakah pelaksanaan kegiatan tersebut akan ditunda, lanjut dengan risiko tinggi, maupun lanjut dengan risiko rendah," ujar Ketua tim review perizinan DKI, Benni Aguscandra, Kamis.

Pemprov DKI telah menangguhkan izin tiga konser yang awalnya akan berlangsung di Jakarta pada Maret ini. Tiga konser itu, yakni festival musik Head in the Clouds, band asal Inggris Foals, dan konser grup asal Jepang Babymetal.

Laga Persebaya versus Persija yang harusnya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 7 Maret juga ditunda.

Ketua Tim Tanggap Covid-19 DKI Jakarta Catur Laswanto mengatakan, sejumlah pihak juga sudah berinisiatif menunda kegiatan mereka, seperti acara Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur, pawai ogoh-ogoh oleh Parisada Hindu Dharma

"Untuk upacara Melasti dilaksanakan di pura-pura yang tidak terlalu menimbulkan banyak pertemuan orang. Jadi tidak dikumpulkan dalam satu area," kata Catur, kemarin.

Baca juga: Umumkan 4 Warga Positif Corona, Gubernur Banten Pastikan Sesuai Data di Pusat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com