Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengguna Transjakarta dan MRT Tembus Penumpukan Penumpang Imbas Pembatasan Operasional Transportasi Publik

Kompas.com - 16/03/2020, 11:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Selang waktu kedatangan bus transjakarta makin jauh. Begitu datang, bus dalam keadaan sesak oleh penumpang.

Baca juga: Terjadi Penumpukan di Halte Transjakarta, Social Distancing Sulit Diterapkan

Tak sedikit penumpang yang akhirnya memilih menanti kedatangan berikutnya, berharap ruang di dalam bus lebih longgar.

"Di Halte Kampung Melayu, Senen, dan Harmoni sih enggak ada pembatasan penumpang. Tidak tahu di halte lain bagaimana. Tapi, saya sendiri melewatkan satu bus karena sudah penuh banget dan saya masih di antrean paling belakang," aku Annisa.

"Karena sudah pada telat gara-gara busnya lama datang, penumpang-penumpang ada yang jadi pada asal masuk saja begitu bus datang. Yang penting cepat sampai," tambah dia.

Annisa baru menginjakkan kaki di kantornya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 1,5 jam sejak ia tiba di Halte Kampung Melayu. Molor satu jam dibandingkan hari-hari biasa.

"Kebijakan gegabah," kata dia kesal.

"Social distance" tak berjalan

Faradila (24) dan Ardelia (23) mengalami nasib serupa dengan moda transportasi berbeda, yakni MRT Jakarta.

Pemindaian penumpang diselenggarakan lebih ketat di stasiun-stasiun MRT Jakarta. Hal ini membuat antrean calon penumpang mengular panjang.

Kantor tempat Ardelia bekerja di Plaza UOB, Thamrin, Jakarta Pusat, belum mengambil keputusan soal nasib para pegawainya di tengah ancaman penularan pandemi Covid-19.

Ia tiba di Stasiun MRT Cipete Raya sekitar pukul 08.40 WIB pagi tadi. Ia sudah melihat kabar di media sosial bahwa antrean transportasi umum membeludak di mana-mana.

"Ternyata tidak boleh langsung naik. Naiknya per 20 orang. Sisanya dibariskan di bawah seperti lagi upacara. Dicek suhunya," kata perempuan yang akrab disapa Adel itu.

Sekitar pukul 09.00 WIB, ia mencapai Stasiun MRT Cipete Raya. Namun, barisan sudah begitu padat. Ada 5-6 baris yang ikut mengantre dari tembok dekat tangga masuk stasiun hingga pemindai tiket.

Saat itu sudah pukul 09.20 WIB. Adel diinformasikan petugas stasiun bahwa ia baru bisa menumpang MRT jadwal pemberangkatan pukul 10.06. Itu berarti, ia harus berdiri mengantre selama 46 menit lagi.

"Saya memutuskan menyerah. Saya naik GoCar ke Senayan," kata dia.

Adel menyerah, tetapi tidak dengan Faradila yang bersikeras menumpang MRT Jakarta dari Stasiun MRT Fatmawati sekitar pukul 07.30 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com