Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Positif Covid-19 di Kota Bogor Bertambah Jadi 7 Orang, 1 Meninggal Dunia

Kompas.com - 23/03/2020, 05:10 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor merilis laporan jumlah kasus Covid-19 per Minggu (22/3/2020).

Dalam laporan tersebut, terjadi peningkatan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif corona.

Laporan itu menyebutkan, sebanyak tujuh orang terkonfirmasi positif Covid-19, satu di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Taman Safari Bogor Tutup Mulai Besok untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Bogor Rudiyana mengatakan, dengan kasus satu orang meninggal dunia itu, maka jumlah pasien positif corona yang berada dalam pengawasan rumah sakit menjadi enam orang.

Rudi menuturkan, pihaknya belum dapat mempublikasikan data pasien yang meninggal dunia.

Sebab, kata Rudi, hal itu bertentangan dengan kode etik kedokteran dan harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pihak keluarga yang bersangkutan.

"Kami sangat berhati-hati dalam mempublikasi data pasien, bukan untuk menutupi. Sumber rilis kami adalah Dinas Kesehatan," ucap Rudi.

Ia menambahkan, untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga bertambah. Saat ini, jumlah ODP di Kota Bogor sebanyak 205 orang.

Rinciannya, sambung dia, sebanyak 175 orang masih dalam pemantauan petugas kesehatan. Sementara, 30 orang sudah dinyatakan selesai dan negatif.

"Untuk pasien dalam pengawasan atau PDP saat ini berjumlah delapan orang," kata Rudi.

Baca juga: Peserta Acara Seminar di Bogor Positif Covid-19, Dinkes Sulit Lacak Panitia, Pegawai Hotel Dites

Sebelumnya, Pemkot Bogor menyatakan Kota Bogor dalam situasi Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus Covid-19.

Status KLB itu ditetapkan setelah terdapat tiga orang warga Kota Bogor terjangkit virus SARS-Cov-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19, salah satunya Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang dinyatakan positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com