Penumpukan penumpang ini justru buruk bagi para penumpang KRL, karena penularan Covid-19 akan semakin mudah jika jarak antarpenumpang kian rapat.
"@CommuterLine katanya disuruh social distancing buat bantu cegah corona, tapi pagi ini kereta padat sekali. Jadi, bagaimana caranya buat jaga jarak aman?" twit akun @AnnaMargarexxxx.
"Terima kasih banget buat @CommuterLine karena jadwal ditumpuk di jam 6, semua jadi kayak ikan teri makin kedempet. Jadi percuma tuh kalo masinis bilang kudu jaga jarak biar ga ketular covid-19, yang ada semua pada kena berjamaah," bunyi twit @tirtxxxx.
Protes kepada PT KCI juga dilayangkan akun @adithxxxxxx. Dalam tweet-nya, ia menyebut masih banyaknya pengguna KRL yang bukan pekerja kantoran yang bisa bekerja dari rumah.
"@CommuterLine bagaimana mau social distance kalau keretanya dikurangi, enggak semua penumpang adalah pekerja kantoran, banyak juga pengguna KRL adalah pekerja harian kenali dulu konsumen anda baru buat kebijakan," tulis akun @adithxxxxxx.
Para penumpang KRL mendesak PT KCI meninjau kembali kebijakan yang menyebabkan penumpukan penumpang dalam kereta.
Baca juga: Dampak Wabah Corona, Penumpang KRL Turun 50 Persen
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) langsung mengevaluasi rekayasa operasional KRL yang menciptakan penumpukan penumpang.
Dari hasil evaluasi, jadwal KRL akan kembali normal mulai Senin petang, tepatnya mulai pukul 15.00 WIB, dan berlanjut normal hingga seterusnya.
"Dengan normalisasi jadwal ini, KRL akan kembali beroperasi melayani 991 perjalanan per hari mulai pukul 04.00 hingga 00.00 WIB," jelas Anne Purba melalui keterangannya pada wartawan, Senin siang.
"Hal ini berlaku untuk seluruh 80 stasiun dan seluruh rute KRL," imbuh dia.
Meski operasional KRL kembali seperti sediakala, Anne mengimbau agar para pengguna jasa sebisa mungkin tetap beraktivitas di rumah sehubungan dengan pandemi Covid-19, kecuali untuk kegiatan mendesak.
"Jadwal KRL kembali normal tidak untuk dimanfaatkan bepergian dengan tujuan-tujuan yang tidak mendesak," ujar dia.
Penerapan jarak sosial di stasiun dan kereta juga, kata Anne, dilakukan di dalam stasiun dan kereta.
Di dalam stasiun, PT KCI bersama KAI (Kereta Api Indonesia) membuat garis batas antrian di loket, gate, dan sebelum pemeriksaan suhu tubuh.
Baca juga: PT KCI Tambah 2 Perjalanan KRL untuk Social Distancing
Selanjutnya petugas juga mengarahkan pengguna untuk dapat mengisi kereta/gerbong yang kosong terlebih dahulu.
"Selama perjalanan, petugas pengawalan kereta juga bergerak menghimbau pengguna untuk berpindah dari kereta/gerbong yang penuh ke kereta/gerbong yang lebih kosong," jelas Anne.
PT KCI pun mencatat bahwa jumlah penumpang KRL terus merosot sejak imbauan social distancing digaungkan terus-menerus oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dalam satu pekan terakhir, jumlah pengguna KRL telah turun 50-60 persen dari rata-rata 1 juta penumpang per hari menjadi hanya 400-500.000 penumpang setiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.