Menyikapi hal tersebut, Risan mengimbau agar warga sekitar berhati-hati dan tetap mengikuti anjuran pemerintah agar tidak keluar rumah.
Di sisi lain, Camat Tamansari juga meminta bantuan kepada Dinas Sosial Jakarta Barat untuk menyediakan makanan bagi para jemaah yang diisolasi.
Sebab, para jemaah tidak diperbolehkan keluar komplek Masjid selama masa karantina.
Melalui surat, Risan meminta bantuan Dinsos untuk menyediakan makanan cepat saji pada pagi, siang, dan sore.
"Dalam rangka mendukung pelaksanaan karantina dimaksud dengan ini kami mohon bantuan makan siap saji untuk pagi, siang, dan sore selama 14 Hari terhitung hari ini Kamis 26 Maret 2020," demikian isi surat tersebut.
Situasi terkini, Risan mengatakan, sekitar lokasi sudah dijaga oleh pihak keamanan setempat.
Dua makam Tionghoa
Berdasarkan sejarah masjid yang sebelumnya diulas Kompas.com, tempat ibadah jemaah Muslim tersebut didirikan oleh orang-orang dari keturunan China pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1786.
Ini adalah masjid pertama yang dibangun oleh para peranakan Tionghoa yang tinggal di daerah Glodok.
"Masjid ini dulu didiriin pada 1786 sama peranakan Cina yang tinggal di Glodok," kata salah satu pengurus masjid Jammi, Nur Iman (70) saat ditemui Kompas.com, Senin (7/9/2009).
Baca juga: Kesedihan Anak Antar Jenazah Ibu yang Terinfeksi Covid-19 ke Makam...
Pada masjid tersebut, terdapat dua makam Tionghoa yang dikabarkan semasa hidupnya masih memiliki ikatan tali kerabat dengan para pendiri masjid.
Makam itu saat ini dipagari oleh tembok, sedangkan untuk akses masuk tersedia sebuah pintu besi.
Pada batu nisan makam terdapat tulisan China, yang menyebutkan nama orang yang dikubur yaitu, Fatimah Hwu.
Selain itu di batu nisan tersebut juga terdapat tulisan Arab dengan angka 1792 yang dimungkinkan merupakan tahun meninggalnya.
Sementara nama penghuni makam lainnya tidak dapat diketahui karena batu nisan yang tak memiliki nama.
"Kira-kira tiga tahun kemarin ada warga keturunan (China) yang datang menziarahi kuburan itu. Katanya sih masih ada tali keluarga sama yang di kubur (di dalam kubur). Tapi sampai sekarang mereka nggak pernah datang-datang lagi," kata Nur Iman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.