Draf tatib harus dibahas dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) DPRD DKI Jakarta sebelum akhirnya disahkan dalam rapat paripurna.
Meski demikian, Rapimgab untuk membahas tata tertib pemilihan wagub tak pernah terlaksana. Rapimgab itu terus batal dan diundur hingga tiga kali.
Setelah tarik ulur yang terjadi, masalah lain muncul kembali pada Januari lalu. Tiba-tiba Partai Gerindra mengumumkan dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta tanpa didampingi PKS.
Dua nama tersebut adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan politikus PKS Nurmansjah Lubis.
Baca juga: Ahmad Riza Patria Terpilih Jadi Wagub DKI, Kekayaannya Rp 19 Miliar
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklaim bahwa kedua nama itu sudah disetujui PKS.
"Surat ini menyatakan mencabut surat yang terdahulu dan kemudian dalam surat ini juga telah menyetujui dan mengusulkan dua nama untuk dijadikan calon wakil gubernur DKI, yaitu Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra," tutur Sufmi di lantai 2, Gedung DPRD DKI, Senin (20/1/2020).
Kesempatan PKS untuk menjadi wagub pun semakin tipis. Karena sebelumnya memiliki hak penuh atas kursi wagub namun kemudian menjadi 50 persen.
Dengan kesempatan yang semakin kecil itu, PKS pun seolah teradang sekali lagi untuk mendapatkan kemenangan di Jakarta.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo mengaku, partainya sudah legawa karena harus berhadapan dengan Partai Gerindra dalam pemilihan cawagub DKI Jakarta.
Baca juga: 6 Politisi PSI DPRD DKI Tak Bisa Ikut Pilih Wagub, Ini Penjelasannya
"Kami akan fair, siapa pun yang terpilih, itu yang akan jadi pilihan warga Jakarta," ucap Sakhir.
Shakir Purnomo mengatakan bahwa dua nama yang diusulkan sebelumnya yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto harus dicoret.
Pencoretan tersebut legawa diterima oleh kedua kandidat karena ternyata di akhir pemilihan muncul dua nama baru yang membuat PKS harus berbagi kursi.
Shakir merasa tak keberatan dengan adanya dua kandidat yang seharusnya dimiliki oleh PKS sebelumnya, kini harus berbagi bersama Gerindra kembali.
"Tentu mekanisme dipilih lewat DPRD Jakarta, apa pun hasilnya, apakah yang terpilih Nurmansyah Lubis, atau Riza Patria ya oke-oke saja," kata Shakir.