Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengusaha Mesin Laundry Banting Setir Bikin Ventilator demi Perangi Corona

Kompas.com - 14/04/2020, 16:05 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Ide segar kembali datang dari Khaidir

Khaidir kembali bebincang dengan Anton. Kali ini dia mencetuskan ide agar Anton membuat ventilator.

“Tapi dia enggak kasih tahu caranya, dia cuma bilang kalau alat ini berguna dan di sini (Indonesia masih sedikit, Jadi saya yang cari tahu caranya,” ucap Anton.

Anton kemudian menyelami dunia maya guna mencari cara membuat ventilator dengan bahan yang sederhana, mudah, terjangkau, dan tidak menghilangkan fungsinya.

Dalam perjalananya, Anton akhirnya bergabung dengan forum berskala internasional yang bergerak di bidang pembuatan alat kesehatan. Di forum inilah Anton mendapatkan informasi dan peralatan yang digunakan untuk merakit alat ventilator.

“Jadi saya mendapat blueprint untuk membuat ventilator. Ini blueprint-nya sama dengan apa yang sudah dibuat di Barcelona dan sudah diproduksi massal di sana. Jadi kami pastikan ventilator ini sesuai dengan standar kesehatan,” jelas dia.

Baca juga: Kematian Meningkat, Dokter Berusaha Tak Pakai Ventilator untuk Covid-19

Selama pembuatan ventilator tersebut, sudah banyak yang Anton korbankan. Mulai dari waktu, tenaga, hingga uang tabungan pribadi.

“Saya pakai uang pribadi saya. Sejauh ini sudah habis sebanyak Rp 30 juta. Mungkin kalau alatnya sampai selesai bisa sampai Rp 40 juta,” ungkap dia.

Tidak jarang Anton kesulitan dana dalam proses pembuatan ventilator. Alhasil, dia harus putar otak untuk cari bahan yang terjangkau.

"Saya cari speedometer harganya ratusa juta. Wah enggak kuat, akhirnya enggak jadi. Saya cari mannequin paru-paru harganya Rp 14 juta. Akhirnya saya minta tolong ke teman, dibikinin,  dan harganya turun jadi Rp 3.000.000,” ujarnya.

Namun, bagin Anton, puluhan juta yang sudah ludes akan terbayar lunas jika alat tersebut berfungsi dengan baik. Terlebih jika lolos uji kelayakan dari Kementerian Kesehatan. Sepeser pun keuntungan tidak ada yang dia harapkan dari setiap ventilator buatannya.

Kini ventilator yang dia buat sudah mencapai 85 persen, kemungkinan minggu ini ventilator miliknya sudah selesai.

Baca juga: Pabrik Motor Indonesia Siap Bantu Produksi Ventilator untuk Pasien Corona

Jika alat ini sudah dinyatakan layak oleh Kemenkes, Anton akan menyerahkan produksi massal ke pihak ketiga.

“Rencana saya mau gandeng pihak BUMN yang punya tenaga produksi lebih besar atau mungkin pihak swasta. Sampai ini bisa dipakai dan diproduksi berarti kerja saya sudah selesai,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com