Cairan disinfektan yang ada di dalam gentong berisi 200 liter pun harus rutin diisi ketika kosong.
“Pengetahuan saya ada sedikit di listrik, di mekanik. Pakai gentong diisi airnya dengan disinfektan. Jadi selang sudah saya siapkan untuk isi air, nah warga yang liat gentong itu kosong bisa ngisi ulang dan mencampurkannya dengan disinfektan,” kata dia.
Meski telah dibuat mesin disinfektan otomatis, diakuinya masih banyak warga yang tak peduli.
Baca juga: Kecamatan Pasar Rebo Butuh Bantuan Cairan Disinfektan untuk Cegah Covid-19
Banyak warga yang nyelonong begitu lewat Gang Kemuning V. Padahal mesin disinfektan itu sudah otomatis menyemprot dan telah ada pemberitahuannya dengan spanduk di depan gang.
“Kan airnya jadi terbuang, padahal hanya 10 detik penyemprotan. Ini yang sedang kami sosialisasikan ke warga,” kata dia.
Kunsih mengatakan, mesin disinfektan ini akan dia perbarui dengan alarm bunyi.
Sehingga masyarakat tahu kalau hendak melintasi Gang Kemuning V harus berhenti untuk disemprot disinfektan terlebih dahulu.
“Ya ini hari Minggu paling pemasangan alarmnya, jadi warga lebih sadar gitu untuk disemprot,” ucap Kunsih.
Ia berharap inisiatif warga Gang Kemuning V ini bisa menjadi contoh daerah-daerah lainnya.
Dengan begitu, ia berharap pencegahan yang dilakukan dapat menekan angka Covid-19 di Kota Bekasi.
“Enggak ada (di daerah Gang Kemuning yang positif Covid-19). Tapi seengaknya semoga bisa jadi contoh yang lain, kan bisa mengurangi angka Covid-19,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.