Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karantina Wilayah, Warga Kemuning V Rawa Lumbu Buat Disinfektan Otomatis dengan Sensor

Kompas.com - 17/04/2020, 13:46 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Hari demi hari jumlah kasus Covid-19 yang disebabkan infeksi virus corona-tipe 2 (SARS-CoV-2) terus melonjak.

Sejumlah upaya pun dilakukan pemerintah untuk menekan angka Covid-19, salah satunya dengan meminta masyarakat tetap berdiam diri di rumah dan menerapkan physical distancing (jaga jarak fisik).

Masyarakat pun mulai sadar akan pentingnya menjaga jarak dengan orang lain, sehingga beberapa lingkungan di beberapa daerah pun mulai melakukan karantina wilayah.

Baca juga: 36 Orang Positif Covid-19, Asrama Bethel Petamburan Disemprot Disinfektan

Salah satunya yang dilakukan warga Bekasi yang tinggal di Gang Kemuning V RT 003 RW 005, Bojong Menteng, Rawa Lumbu, Kota Bekasi.

Para warga Gang Kemuning V ini telah mengkarantina lingkungan mereka sendiri dengan menutup beberapa jalur masuk.

Warga Kemuning diperbolehkan masuk hanya lewat satu akses.

Berbeda dengan wilayah lain yang menyiapkan disinfektan dengan cara mencuci tangan di tiap jalur akses atau gang.

Uniknya, warga Gang Kemuning V ini menyiapkan mesin penyemprot disinfektan otomatis.

Penyemprot ini terbuat dari pipa air dan sensor untuk mendeteksi warga secara otomatis yang lewat melalui gang itu.

Mesin itu layaknya air mancur yang otomatis bisa menyemprotkan warga yang melintas Gang Kemuning V itu dengan cairan disinfektan.

Kunsih, warga Gang Kemuning V menyampaikan, mesin disinfektan ini sengaja dibuat agar warga yang dari luar rumah bersih dari virus corona.

Air disinfektan itu akan keluar menyempot warga yang melintas Gang Kemuning V dengan durasi 10 detik.

“Jadi saya inisiatif biar warga kita semua sehat, makanya di lingkungan kita buat biar aman. Jadi itu buatnya menggunakan sensor gerak semacam saklar. Kalau saklar kan kita yang pencet, kalau sensor gerak itu kita lewat terus nyala,” ujar Kunsih via telepon kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2020).

Kunsih mengatakan, mesin disinfektan tersebut telah dibuatnya sejak dua minggu lalu.

Berbekal ilmu elektronik, Kunsih pun menyulap pipa air, listrik, hingga gentong air menjadi suatu mesin disinfektan otomatis yang bermanfaat bagi warga di masa pandemi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com