JAKARTA, KOMPAS.com - Dikeluarkannya narapidana dari lembaga pemasyarakatan di tengah pandemi Covid-19 mulai terasa dampaknya, setidaknya di Jakarta.
Aksi kriminalitas mulai terjadi dilakukan oleh para napi yang baru saja keluar dari sel tahanan.
Terakhir, dua orang eks narapidana menodong seorang penumpang angkot di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Aksi pengejaran pelaku pun berakhir dengan ditembak matinya salah seorang pelaku oleh polisi.
Baca juga: Napi yang Keluar dari Penjara Lewat Program Asimilasi Tak Boleh Keluar Rumah
Berita soal penembakan eks narapidana itu menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com.
Selain soal tembak mati itu, ada pula isu lainnya yang banyak dibaca yakni 25 perusahaan yang ditutup karena melanggar PSBB hingga 24 jemaah tabligh akbar di salah satu masjid yang terindikasi terserang virus corona.
Baca juga: Mengapa Napi Asimilasi Kembali Berbuat Kriminal? Ini Analisisnya...
Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com:
Seorang eks narapidana yang dilepaskan karena program asimilasi Covid-19 berinisial AR (42) ditembak mati polisi karena kembali beraksi di Jalan R E Martadinata, kemarin, Sabtu (18/4/2020).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, penembakan itu berawal saat AR bersama rekannya, JN menodong seorang wanita di sebuah angkot di kawasan Tanjung Priok.
"Pada hari Minggu tanggal (12/4/2020), sekitar pukul 20.00 WIB di dalam angkot M15 itu telah terjadi pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh dua tersangka. Pada saat melakukan aksinya tersangka sempat melukai korban," kata Budhi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (19/4/2020).
Baca juga: Tak Punya Pekerjaan dan Bingung Buat Makan, Eks Napi Kembali Tertangkap Saat Mencuri
Saat itu, kedua tersangka sempat membawa lari barang-barang korban dan berniat kabur.
Namun, korban meneriaki para tersangka sehingga ia dikejar warga.
Kebetulan, di sekitar lokasi sedang ada anggota Tim Tiger yang sedang berpatroli sehingga berhasil menangkap JN.
Namun, waktu itu AR bisa melarikan diri. Polisi kemudian berusaha mencari keberadaan AR dari keterangan JN.
"Ternyata saat itu JN mencoba untuk kabur juga sehingga kami lakukan tindakan terukur untuk melumpuhkan terhadap pelaku JN yaitu ditembak kakinya," ucap Budhi.
Selang beberapa hari, tepatnya kemarin, polisi menemukan jejak AR. Akan tetapi penangkapan tak berjalan mulus.