BEKASI, KOMPAS.com - Hari ketujuh penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi masih banyak masyarakat yang berpergian mengarah ke DKI Jakarta.
“Masyarakat masih ramai itu yang berpergian mengarah ke DKI Jakarta entah ada kepentingan kerja kita enggak tahu,” ujar Sekertaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Enung Nurholis saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).
Meski demikian, kata Enung pergerakan masyarakat di sekitaran Kota Bekasi berkurang hingga 60 persen.
Kata Enung, masyarakat mulai sadar untuk tetap berada di dalam rumah.
Baca juga: Pemkot Bekasi Khawatirkan Stok Pangan Jelang Hari Raya Idul Fitri
“Berkurang (pergerakan masyarakat). Saat ini sudah tinggi kesadaran masyarakat berada di dalam rumah,” kata Enung.
Selain itu, Enung mengatakan, pelanggaran PSBB di Kota Bekasi pun berkurang.
Baik itu yang tidak mengenakan masker saat berkendara hingga tidak ada lagi pengendara motor yang berboncengan.
“Pelanggaran sudah berkurang tapi jumlah kendaraan yang meningkat. Jadi biasa orang bawa mobil isi lima sekarang bawa mobil dua buat nampung semua penumpang. Kebanyakan ke Jakarta (pergerakannya),” ucap Enung.
Baca juga: Merasa Ada yang Lebih Butuh, Sejumlah Warga Bantargebang Kembalikan Bansos dari Pemkot Bekasi
Enung mengimbau masyarakat untuk mentaati aturan PSBB di Kota Bekasi dan tetap berada di rumah.
Sehingga dengan demikian, ia berharap dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Saya mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah dan taat pada aturan PSBB. Sehingga kasus Covid-19 cepat usai,” tutur dia
Adapun saat ini berdasarkan website Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada Senin (20/4/2020) kemarin ada 201 orang yang positif Covid-19.
Lalu ada 531 yang masih dalam pengawasan (PDP) dan 1.710 orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.