Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak SMP Korban Percobaan Penculikan oleh Polisi Gadungan di Depok Alami Trauma

Kompas.com - 15/05/2020, 17:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - A (14) siswa SMP korban percobaan penculikan oleh I, seorang polisi gadungan di Depok, Jawa Barat pada Kamis (14/5/2020) mengaku trauma dengan insiden yang menimpanya.

"Iya (trauma)," ucap A kepada wartawan, Jumat (15/5/2020).

"Saya tidak tahu kabar teman saya (N, 14). Ponselnya kan disita," tambah dia.

Baca juga: Pengakuan Polisi Gadungan yang Diduga Culik 2 SMP di Depok saar PSBB

Kamis siang, A dan N diculik pelaku menggunakan sepeda motor setelah keduanya pulang mengumpulkan rapot di sekolah.

Keduanya disebut akan diperiksa karena kerumunan siswa sepulang mengumpulkan rapot itu dianggap melanggar PSBB.

A dan N percaya begitu saja karena pelaku tampak seperti polisi sungguhan dengan berbagai atribut yang ia kenakan.

A menyebutkan, polisi gadungan tersebut menggunakan emblem dan stiker kepolisian serta membawa handy-talky (HT).

"Saya sadar. Dia bawa HT dan dia seperti berbicara dengan seseorang," aku A.

"Mungkin saya percaya aja dibilang melanggar PSBB karena lagi pandemi ini. Saya tidak diancam," tambah dia.

Selama perjalanan, A dan N beberapa kali menyadari bahwa ada yang tidak beres.

Pelaku sempat berjanji mau mengantarkannya ke rumah sejenak sebelum memboyongnya ke tempat yang disebutnya kantor polisi.

Omong kosong itu langsung disadari oleh A begitu motor yang mereka tunggangi bertiga justru mengarah ke Sawangan, Depok, menjauh dari rumahnya.

"Lumayan lama (berpikir hal-hal buruk)," ungkap A selama perjalanan.

Singkat cerita, percobaan penculikan itu gagal setelah pelaku dicegat polisi sungguhan di Komplek Sespima Polri Ciputat.

Baca juga: Polisi Gadungan Bawa Lari 2 Bocah di Depok, Keluarga Syok karena Duga Penculikan

A dan N kini telah kembali ke keluarganya masing-masing.

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani Polres Metro Depok.

Polisi masih menggali keterangan dan mencari alat bukti serta menelusur motif pelaku I di balik percobaan penculikan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com