TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Abduh Surahman mengatakan, peredaran daging sapi oplosan babi di Pasar Bengkok Kota Tangerang bukan temuan pertama.
Kasus serupa, kata dia, pernah demukan enam tahun silam di tempat yang sama.
"Itu tahun 2014 pernah kejadian di tempat yang sama tapi dengan pelaku yang berbeda," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Senin (18/5/2020).
Baca juga: Daging Sapi Oplosan Babi Ditemukan Beredar di Kota Tangerang
Abduh mengatakan, untuk mendeteksi dan mencegah kembali beredarnya daging sapi bercampur daging babi, DKP Kota Tangerang akan menggencarkan sidak di pasar.
"Kita menggencarkan sidak ya, menggencarkan agar para pedagang yang niat nakal bisa membatalkan niatnya," tutur Abduh.
Selain itu, Abduh juga meminta agar masyarakat tidak tergiur dengan harga daging sapi yang murah di bawah harga pasar.
Karena kemungkinan daging tersebut bercampur dengan daging yang lebih murah seperti daging babi.
"Ini memang kesengajaan pelaku, memang niat banget untuk mencampur daging sapi dengan daging babi supaya harganya lebih rendah dari yang lain," kata Abduh.
Baca juga: DKP Kota Tangerang: Motif Penjual Daging Sapi Dicampur Babi agar Lebih Murah
Pelaku, kata Abduh, sudah berjualan daging sapi oplosan babi selama dua bulan sehingga tidak terjaring pada sidak petugas DKP sebelmnya.
"Pedagang ini baru dua bulan (berjualan), waktu pemeriksaan tiga bulan lalu di situ belum ada (pelaku)," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.