Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Susun Regulasi Penerapan New Normal Kota Bekasi

Kompas.com - 29/05/2020, 21:17 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, Pemkot sedang menyusun regulasi new normal atau kenormalan baru di Kota Bekasi.

Rencananya new normal akan diterapkan usai tanggal 4 Juni 2020 atau usai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“New normal kan kita sedang siapkan regulasinya,” ujar Rahmat di Bekasi, Rabu (29/5/2020).

Ia mengatakan, saat ini Kota Bekasi tengah menjalani adaptasi menuju new normal.

Baca juga: Bioskop hingga Tempat Karaoke di Bekasi Akan Beroperasi jika New Normal Diterapkan

Beberapa kebijakan terkait adaptasi menuju new normal sudah mulai diterapkan.

Misalnya, memperbolehkan pengunjung makan di rumah makan atau restoran dan memperbolehkan tempat ibadah dibuka.

Namun, seluruh kegiatan tersebut harus mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

“Pemkot karena tingkat pandeminya sudah langgeng, makanya kita lakukan semacam adaptasi adaptasi (new normal). Semisal tempat ibadah, tempat makanan sudah kita lakukan (adaptasi new normal),” ucap dia.

Baca juga: Ini Protokol Pencegahan Covid-19 Dunia Usaha Saat Era New Normal di Bekasi

Pihak Pemkot kini terus mengevaluasi kasus Covid-19 di Kota Bekasi selama masa adaptasi new normal.

Jika nantinya adaptasi new normal ini efektif atau tak muncul kasus Covid-19 dengan beberapa pertimbangan, maka new normal akan diterapkan di Kota Bekasi.

Berdasarkan data dari situs web corona.bekasikota.go.id, ada 298 kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi hingga Kamis (28/5/2020) kemarin.

Kasus hanya bertambah satu dari sehari sebelumnya.

Dari 298 kasus positif itu, sebanyak 253 pasien telah sembuh, 13 orang masih dirawat, dan sisanya 32 orang meninggal dunia.

Baca juga: Begini Skenario Beroperasi Kembali Mal di Bekasi, Dimulai 4-8 Juni

Jumlah pasien sembuh telah bertambah dengan demikian pasien positif yang dirawat berkurang.

Sehari sebelumnya ada 250 pasien positif yang sembuh dan ada 15 orang yang masih dirawat.

Situs itu juga mencatat, ada 143 pasien suspect Covid-19 yang meninggal dunia. Selain itu tercatat ada 3.445 orang dalam pemantauan (ODP).

Namun dari jumlah itu, sebanyak 1.128 orang selesai pemantauannya. Pasien dalam pengawasan ( PDP) ada 1.079 orang.

Dari jumlah itu, 469 PDP telah selesai masa pengawasannya, sisanya 610 PDP masih diawasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com