Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Klaim Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, Bagaimana Faktanya?

Kompas.com - 05/06/2020, 12:09 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim, kasus positif Covid-19 di Jakarta telah melandai. Begitu pun dengan angka kematian akibat Covid-19.

Anies berujar, puncak kasus Covid-19 dengan angka kematian tertinggi terjadi pada pertengahan April 2020.

"(Kasus harian positif Covid-19) di Jakarta alhamdulillah sudah mulai melandai. Puncak kita itu pertengahan April, kemudian mulai melandai hingga sekarang," ujar Anies dalam siaran langsung YouTube Pemprov DKI, Kamis (4/6/2020).

Baca juga: Anies: Grafik Kasus Positif Covid-19 Melandai, Jakarta Mulai Terkendali

Anies menyatakan, penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) di Jakarta mulai terkendali.

Hal itu menjadi salah satu pertimbangan Anies memutuskan Jakarta memasuki masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Anies melonggarkan sejumlah aktivitas di Ibu Kota, dengan syarat tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

Baca juga: Anies: Angka Reproduksi Virus Corona di DKI Menurun, Kini di 0,99

Bagaimana faktanya? Apakah klaim Anies benar?

Puncak kasus pada 16 April

Grafik kasus harian positif Covid-19 di Jakarta hingga 4 Juni 2020. Kasus harian tertinggi terjadi pada 16 April 2020 dengan 223 kasus.Tangkapan layar situs web corona.jakarta.go.id Grafik kasus harian positif Covid-19 di Jakarta hingga 4 Juni 2020. Kasus harian tertinggi terjadi pada 16 April 2020 dengan 223 kasus.

Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id, kasus pertama positif Covid-19 di Ibu Kota dilaporkan pada 3 Maret 2020. Kala itu, ada tiga pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

Grafik kasus harian Covid-19 cenderung stagnan hingga 8 Maret.

Grafik tampak naik pada 9 Maret dengan laporan 27 kasus positif Covid-19 dan kembali turun keesokan harinya.

Pada 16-19 Maret, grafik terus naik. Ada 51 kasus positif Covid-19 yang dilaporkan pada 19 Maret.

Baca juga: UPDATE 4 Juni: Tambah 61 Kasus Positif, Total 7.600 Pasien Covid-19 di DKI

Grafik kembali turun pada 20 Maret dengan 13 kasus. Keesokan harinya, grafik naik lagi sampai 24 Maret. Sebanyak 71 orang dinyatakan positif Covid-19 pada 24 Maret.

Setelah itu, grafik kasus harian positif Covid-19 tampak naik turun hingga mencapai puncaknya pada 16 April 2020. Ada 223 pasien positif Covid-19 yang dilaporkan kala itu.

Setelah 16 April, kurva kasus harian mulai melandai, meski tetap naik turun.

Baca juga: PSBB DKI Jakarta Kembali Diperpanjang, Bulan Juni Jadi Masa Transisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com