Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Bogor, Masjid Raya Kembali Gelar Shalat Jumat, Anak di Bawah 15 Tahun Dilarang Masuk

Kompas.com - 05/06/2020, 16:31 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Masjid Raya Bogor kembali menggelar ibadah shalat Jumat berjamaah setelah dua bulan lebih masjid yang menjadi ikon Kota Bogor itu tidak mengadakan kegiatan di masa pandemi.

Ada beberapa catatan penting yang wajib diperhatikan oleh para jamaah ketika akan melakukan ibadah shalat di Masjid Raya Bogor.

Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Ahmad Fathoni mengatakan, setidaknya ada tiga poin penting yang perlu dilakukan dalam penerapan protokol kesehatan di masjid tersebut.

Baca juga: Masih Banyak Pelanggaran, Kota Bogor Perketat Pengawasan Selama PSBB Transisi

Pertama, pihak masjid membatasi jumlah jamaah yang akan shalat dengan ketentuan 40 persen dari jumlah kapasitas yang ada.

Termasuk, melarang anak-anak di bawah usia 15 tahun untuk masuk.

Ahmad menjelaskan, hal itu dilakukan agar tidak terjadi kerumunan di dalam masjid.

"Anak itu kita anjurkan tidak dibawa ke masjid. Sejauh ini kami pastikan tidak terjadi kerumunan jamaah. Saya pastikan ketika masuk tidak melebihi 200 orang dari 600 kapasitas yang ada," ucap Ahmad, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Pemkot Bogor Perpanjangan PSBB Transisi hingga Sebulan

"Petugas sekuriti sudah disiapkan untuk menertibkan ini. Kami menyemprotkan disinfektan sebelum dan sesudah shalat. Ini berlaku shalat lima waktu dan shalat Jumat," tambahnya.

Ia melanjutkan, para jamaah diwajibkan mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan pengecekan suhu tubuh.

Sebelum masuk ke dalam masjid, sambungnya, jamaah harus masuk ke dalam ruang bilik screening yang sudah disiapkan dan melakukan cuci tangan.

"Kami tidak menggelar karpet. Kemudian, jarak antar jamaah satu meter. Jamaah diimbau untuk membawa kantung plastik dan tidak melakukan jabat tangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com