Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berada di Zona Merah Covid-19, Pedagang Pasar Lontar Jakpus Jalani Rapid Test

Kompas.com - 08/06/2020, 15:45 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masuk zona merah penyebaran Covid-19, Kelurahan Kebon Melati Jakarta Pusat gelar rapid test di kawasan Pasar Lontar.

Lurah Kebon Melati Winetrin menjelaskan, pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap para pedagang dan warga yang tinggal di sekitar pasar.

Hal itu seiring ditemukan satu pedagang yang dinyatakan terpapar virus corona jenis baru (SARS-CoV-2).

"Jadi untuk test ini memang diprioritaskan untuk penghuni pasar. Para pedagang dan tentunya warga yang tinggal di sekitar dekat pasar ini," ujar Winetrin ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Tes Swab Massal, Dua Pedagang di Pasar Rawa Kerbau Jakpus Positif Covid-19

Tidak diungkapkan berapa jumlah pedagang dan warga sekitar yang mengikuti tes Covid-19 karena pemeriksaan masih berjalan.

Namun, Winetrin menyebut bahwa Puskemas Kecamatan Tanah Abang menyediakan 140 alat untuk pemeriksaan Covid-19.

"Untuk rapid-nya itu ada 100 (alat). Kalau untuk tes PCR, swabnya itu ada 40. Untuk kuota 140-an berarti kan," kata Winetrin.

Menurut Winetrin, pedagang atau warga yang menunjukkan gejala atau reaktif Covid-19 akan menjalani tes swab dan diwajibkan isolasi mandiri.

Apabila hasil swab menyatakan positif Covid-19 maka yang bersangkutan akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

Baca juga: Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Ungkap Sulitnya Merevitalisasi Pasar Ciputat

"Tadi kita sepakati mereka (yang reaktif) akan isolasi di rumah dulu sambil nunggu hasil swab keluar. Hasil swab kan baru keluar tiga hari, kalau positif baru kita rujuk ke Wisma Atlet," ungkapnya.

Terkait langkah penutupan pasar jika ada pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19, Winetrin mengaku masih belum memutuskan hal tersebut.

Sebab, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tersebut untuk kemudian berkoordinasi dengan pihak terkait, baik dari pemerintah kota dan pengelola pasar.

"Ya mungkin akan kami koordinasikan dulu, mengenai hasilnya kan kita belum tahu. Jadi kami harus berikan penyataan berdasarkan data," tutur dia.

"Jadi nanti nunggu data hasilnya keluar dulu. Baru nanti saya koordinasikan ke pimpinan, kemudian juga PD Pasar Jaya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com