Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2020, 15:44 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Dua dari sembilan terminal di Jabodetabek belum melayani lagi perjalanan bus antar-kota dan antar-provinsi (AKAP) Senin (8/6/2020) ini walaupun larangan mudik dari pemerintah pusat sudah berakhir.

Salah satu terminal yang belum melayani perjalanan bus AKAP lagi adalah Terminal Jatijajar di Depok, Jawa Barat. Satu teminal lagi yang juga belum melayani bus AKAP yaitu Terminal Poris Plawad, Tangerang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana menjelaskan alasan Terminal Jatijajar belum melayani perjalanan bus AKAP.

"Sesuai hasil video conference dengan BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek), Kementerian Perhubungan, dan para kepala dinas derhubungan, Terminal Jatijajar (baru dibuka untuk bus AKAP) setelah PSBB proporsional," kata Dadang secara tertulis, Senin siang.

Baca juga: Terminal Poris Plawad Belum Layani Bus AKAP meski Larangan Mudik Berakhir

Kota Depok resmi memasuki fase pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional mulai Jumat lalu sebagai transisi menuju new normal.

Dalam PSBB proporsional, Kota Depok termasuk dalam kategori kewaspadaan level 3 (zona kuning) dari 5 level yang ada.

Sejumlah aktivitas publik yang sebelumnya dibekukan, kini dilonggarkan sebagian dan bertahap. Namun beberapa kegiatan lainnya masih belum diperkenankan.

Pemerintah Kota Depok sejauh ini belum menyampaikan kapan PSBB proporsional akan berakhir.

Secara terpisah, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Polana Pramesti menyampaikan, operasional bus AKAP di Terminal Jatijajar masih menunggu rekomendasi dari Pemerintah Kota Depok.

Kota Depok, lanjut dia, masih berupaya menekan penularan Covid-19. Meski demikian, layanan angkutan perkotaan dan lintas wilayah di dalam Jabodetabek (TransJabodetabek) dapat beroperasi.

"Pembukaan kembali layanan operasional bus AKAP pada Terminal Jatijajar dan Poris Plawad akan dilakukan jika sudah mendapat rekomendasi dari pemerintah daerah atau gugus tugas yang ada di masing-masing wilayah," kata Polana melalui keterangan tertulis, Senin.

Larangan mudik sedianya berlaku pada 24-31 Mei 2020, tetapi kemudian diperpanjang hingga 7 Juni 2020.

Total, terdapat 7 terminal bus di Jabodetabek yang kembali melayani perjalanan AKAP, yakni Terminal Baranangsiang (Bogor), Terminal Pondok Cabe (Tangerang Selatan), Terminal Kalideres (Jakarta Barat), Terminal Tanjung Priok (Jakarta Utara), Terminal Pulogebang dan Terminal Kampung Rambutan (Jakarta Timur) serta Terminal Bekasi.

Baca juga: Terminal Pulo Gebang Kembali Beroperasi 24 Jam, Penumpang Bus AKAP Masih Sepi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menanti Gerak Cepat Pemprov DKI Membuka Trotoar di Depan Kedubes AS...

Menanti Gerak Cepat Pemprov DKI Membuka Trotoar di Depan Kedubes AS...

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Terlindas Truk di Ring Road Cengkareng

Pengendara Motor Tewas Usai Terlindas Truk di Ring Road Cengkareng

Megapolitan
Potret Kehidupan Warga Bantaran Kali di Jakarta, Masih Ada yang Buang Tinja ke Sungai..

Potret Kehidupan Warga Bantaran Kali di Jakarta, Masih Ada yang Buang Tinja ke Sungai..

Megapolitan
Penyebab Izin STIE Tribuna Dicabut: Penyimpangan Beasiswa dan Pembelajaran Fiktif

Penyebab Izin STIE Tribuna Dicabut: Penyimpangan Beasiswa dan Pembelajaran Fiktif

Megapolitan
Kata Kemendikbud soal Mahasiswa STIE Tribuana yang Nasibnya 'Digantung' usai Izin Kampus Dicabut

Kata Kemendikbud soal Mahasiswa STIE Tribuana yang Nasibnya "Digantung" usai Izin Kampus Dicabut

Megapolitan
Tuntutan 1 Tahun 3 Bulan untuk Natalia Rusli yang Gelapkan Uang Korban KSP Indosurya

Tuntutan 1 Tahun 3 Bulan untuk Natalia Rusli yang Gelapkan Uang Korban KSP Indosurya

Megapolitan
Manajemen GIS Sebut Jalan Condet Macet karena 'Traffic' Tinggi, Bukan Semata-mata Salah Sekolah

Manajemen GIS Sebut Jalan Condet Macet karena "Traffic" Tinggi, Bukan Semata-mata Salah Sekolah

Megapolitan
Saat Kedubes AS Rampas Hak Pejalan Kaki, Main Tutup Trotoar karena Alasan Keamanan

Saat Kedubes AS Rampas Hak Pejalan Kaki, Main Tutup Trotoar karena Alasan Keamanan

Megapolitan
Polemik Pencabutan Izin STIE Tribuana, Mahasiswa Luntang-lantung dan Diminta Ganti Rugi

Polemik Pencabutan Izin STIE Tribuana, Mahasiswa Luntang-lantung dan Diminta Ganti Rugi

Megapolitan
Pemandangan Kontras pada Sidang Penganiayaan D, Shane Banjir Dukungan Keluarga, Mario Seorang Diri...

Pemandangan Kontras pada Sidang Penganiayaan D, Shane Banjir Dukungan Keluarga, Mario Seorang Diri...

Megapolitan
Saat Kedubes AS yang Ada Tepat di Samping Balai Kota Berani Caplok Ruang Publik...

Saat Kedubes AS yang Ada Tepat di Samping Balai Kota Berani Caplok Ruang Publik...

Megapolitan
Dituding Biang Macet, Manajemen GIS: Sekolah Lain di Condet Juga Jadi Titik Kemacetan

Dituding Biang Macet, Manajemen GIS: Sekolah Lain di Condet Juga Jadi Titik Kemacetan

Megapolitan
Ironi Kali Irigasi di Cakung Tercemar Limbah Tinja Warga Ujung Menteng

Ironi Kali Irigasi di Cakung Tercemar Limbah Tinja Warga Ujung Menteng

Megapolitan
Galian 'Septic Tank' Belum Selesai, Warga Ujung Menteng Masih Buang Tinja ke Kali

Galian "Septic Tank" Belum Selesai, Warga Ujung Menteng Masih Buang Tinja ke Kali

Megapolitan
Polemik Kemacetan di Depan GIS, Sekolah Elite yang Minim Lahan Parkir

Polemik Kemacetan di Depan GIS, Sekolah Elite yang Minim Lahan Parkir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com