Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pegawai Kembali Bekerja di Kantor Saat Pandemi Covid-19...

Kompas.com - 09/06/2020, 05:47 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Perkantoran di DKI Jakarta mulai diizinkan beroperasi sejak Senin (8/6/2020) kemarin, setelah memasuki PSBB transisi.

Para pegawai yang telah bekerja di rumah selama tiga bulan belakangan akibat pandemi Covid-19 mulai aktivitasnya di kantor.

Tentu kondisi tersebut membuat sebagian pekerja khawatir.

Misalnya Chandra Budi Hartono (23), salah satu pekerja swasta di kawasan Dukuh Atas, Jakarta.

Ia mengaku khawatir lantaran sehari-harinya harus naik bus Transjakarta menuju kantor.

Baca juga: Perkantoran Jakarta Mulai Beroperasi, Antrean Penumpang KRL Mengular sampai Parkiran Stasiun Bogor

Pada Senin kemarin, ia memilih berangkat lebih awal untuk menghindari keramaian penumpang yang hendak menunggu bus.

“Tadi saya berangkat dari rumah sekitar pukul 05.30 WIB, karena takut ramai antrenya. Untung tadi enggak ramai, sepi kok,” ujar Chandra kepada Kompas.com, Senin.

Chandra mengatakan, kursi di bus Transjakarta telah diberikan tanda atau simbol physical distanting (jaga jarak).

Ia juga membawa berbagai barang untuk menjaga tubuhnya tetap sehat.

“Yang harus dipakai kan masker, terus bawa hand sanitizer sih pastinya, tisue basah, buff, baju ganti, dan vitamin C,” kata Chandra.

Baca juga: Antrean Panjang di Stasiun Hari Pertama Berkantor, Depok Minta Jakarta Atur Jam Kerja Pegawai

Alasannya membawa baju ganti, kata Chandra, untuk persiapan jika di dalam bus ramai.

“Ya kalau ramai di bus tadi, aku bisa ganti baju sama bersihin badan di kantor sih. Jadi pas kerja tetap steril,” ucap Chandra.

Senada disampaikan Mita (24), pegawai swasta di kawasan Jakarta Timur.

Hingga saat ini, Mita masih tidak berani naik kendaraan umum ke kantor. Ia menganggap, transportasi umum memiliki risiko penyebaran Covid-19 yang tinggi.

Ia memilih membawa kendaraan pribadi ke kantornya meski diakuinya lebih hemat jika naik transportasi umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com