Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pegawai Kembali Bekerja di Kantor Saat Pandemi Covid-19...

Kompas.com - 09/06/2020, 05:47 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

“Masih takut banget, tahu sendiri kereta kaya gimana ngantrenya kalau masuk stasiun. Yang ada malah enggak ada physical distanting. Disitu malah jadi rebutan masuk ke dalam kereta karena dibatasi kapasitas masuk ke keretanya,” ucap dia.

Baca juga: Anies Sebut Ganjil Genap bagi Mobil dan Motor Diterapkan bila Kasus Covid-19 Meningkat

Namun, ia khawatir jika nantinya Pemprov DKI benar-benar menerapkan ganjil genap bagi mobil dan motor.

Dengan demikian, ia harus menggunakan transportasi umum saat kendaraannya terkena ganjil genap.

“Ya bingung aja kalau nanti misalnya ganjil genap. Kalau (pelat nomor) enggak sesuai masa naik transportasi umum. Bisa aja naik taksi online, tapi tekor juga tiap hari,” kata Mita.

Kembali ke kantor di tengah pandemi Covid-19 merupakan tantangan sendiri baginya. Padahal ia merasa nyaman bekerja di rumah selama tiga belakangan ini.

Menurut dia, lebih efektif bekerja di rumah dibanding di kantor.

“Kayanya lebih produktif di rumah. Lebih nyaman, sepi, terus bisa lebih fokus kerjanya dan mencari aktivitas baru saat bekerja di rumah,” ucap Mita.

Sementara itu, Wenti (25), pekerja swasta di kawasan Bintaro memilih menggunakan ojek online saat hari pertama bekerja.

Meski awalnya khawatir naik ojek online ke kantor, ia mulai memberanikan diri. Pasalnya jarak kantor dari rumahnya sejauh 23 kilometer.

“Awalnya takut, tapi ya udah jadi biasa aja. Tadi lupa bawa helm, akhirnya enggak pakai helm karena khawatir belum steril kan,” kata Wenti.

Ia mengaku menjadikan tasnya sebagai pembatas antara dia dan pengemudi ojek online tersebut.

Setelah sampai di kantor, ia ditawarkan untuk menggunakan hand sanitizer oleh pengemudi ojek onlinenya.

“Kalau saya sih tadi pakai tas aja diletakkan di tengah biar jaga jarak kan. Terus saya juga pakai masker, untuk ngobrol pun engak terlalu dekat,” ujarnya.

“Malahan saya ditawari hand sanitizer untuk dipakai meski saya udah bawa sendiri,” tambah dia.

Wenti mengatakan, untuk menjaga kebersihan, ia langsung cuci tangan begitu sampai di kantor.

“Saya bawa bekal, minun sendiri. Vitamin untuk jaga imun tiap hari saat aktivitas di luar. Saya berharap Covid selesai biar normal lagi semua aktivitas,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com