BEKASI, KOMPAS.com - Beredar video berisi puluhan orang memaksa membawa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Rumah Sakit Mekar Sari, Bekasi Timur, Senin (8/6/2020).
Di dalam video itu tampak sejumlah warga itu memaksa petugas membuka satu ruangan yang di dalamnya ada jenazah PDP.
Seseorang yang merekam video itu juga terdengar mengucapkan, “ini Rumah Sakit umum gua bikin viral nih RS Mekar Sari, ini bukan penyakit corona udah jelas jelas ada penyakitnya,” kata seseorang dalam video itu.
Baca juga: Ini Instruksi Kabaharkam untuk Cegah Pengambilan Paksa Jenazah PDP Covid-19
Karena banyak orang yang memaksa masuk ke ruangan tersebut, akhirnya petugas membukakan pintu, Sejumlah orang itu kemudian mengambil jenazah PDP itu.
Ramai-ramai mereka membawa jenazah PDP yang terbaring di tempat tidur keluar dari rumah sakit menuju parkiran.
Perisitiwa itu dikonfirmasi oleh Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Sutoyo.
Ia mengatakan, saat ini pihak kepolisian tengah mendalami penyebab sejumlah warga membawa jenazah PDP tersebut keluar rumah sakit.
Baca juga: Jenazah PDP Covid-19 Dibawa Pulang Paksa, Ini Risikonya..
“Benar peristiwa itu, kami masih menyelidiki. Masih dalam pendalaman (penyebab peristiwa itu),” ujar Sutoyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (9/6/2020).
Ia mengaku telah mendatangi rumah sakit Mekar Sari.
Namun, sayangnya pihak rumah sakit belum memberi keterangan banyak tentang peristiwa tersebut.
“Kemarin sudah ke sana memang itu benar, tapi belum banyak tenaga medis dokternya di sana mbak masalahnya, makanya belum berani menjelaskan,” kata Sutoyo.
Baca juga: 27.000 Warga Bekasi Telah Ikuti Tes Rapid, Wali Kota: Kami Cari Terus, Bukan Diam
Namun, hari ini, pihak kepolisian akan meminta keterangan lebih lanjut terhadap kedua belah pihak.
Baik rumah sakit maupun keluarga korban mengenai alasan warga membawa jenazah PDP tersebut.
“Kalau kejadian benar itu kejadian kalau keterangan lainnya saya belum tahu, belum ke rumah sakit lagi. Diselidiki dulu apa miskomunikasi antara dokter sama keluarga pasien kita kan enggak tahu, maka masih didalami,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.