Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pedagang hingga Sekuriti Jalani Rapid Test di Pasar Slipi Palmerah

Kompas.com - 11/06/2020, 12:57 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 80 orang yang terdiri dari pedagang, staf pengelola pasar, petugas kebersihan dan keamanan Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat menjalani rapid test.

Rapid test dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Palmerah pada Rabu (10/6/2020) siang kemarin. Seluruh petugas medis yang melaksanakan rapid test juga dibekali alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Ada 80 orang, terdiri dari pedagang Pasar Slipi, staf pasar, petugas keamanan, dan petugas kebersihan," kata Kepala Pasar Slipi Ahmad Subhan saat dihubungi, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: 51 Pedagang di 6 Pasar Jakarta Positif Covid-19, Berikut Daftarnya

Ahmad menyebut langkah ini dilakukan guna mencegah penularan virus Corona baik kepada pelanggan maupun pedagang.

Sebab, beberapa kasus Covid-19 di daerah lain bermula dari para pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19. 

"Untuk protokol kesehatan mencegah penularan Covid 19, kami di Pasar Slipi juga rutin melakukan pengecekan suhu kepada pedagang, konsumen, dan pemberitahuan yang tidak memakai masker," kata Ahmad.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Puluhan Pedagang di Tiga Pasar Jakarta Terinfeksi Covid-19 | Naik Pesawat Tak Perlu Lagi SIKM

Bahkan, setiap Jumat dalam satu minggu, seluruh ruangan di kawasan pasar disemprot cairan disinfektan.

"Kami juga melakukan penyemperotan mandiri setiap hari Jumat dilakukan di setiap lantai yang ada di Pasar Slipi," kata Ahmad.

Sembari menunggu hasil rapid test, Ahmad tetap membuka pelayanan pasar bagi warga.

"Pasar tetap buka, dan untuk hasilnya bisa ditanyakan ke Puskesmas Palmerah nantinya," kata Ahmad.

Baca juga: Warga di Pasar Jakarta Sudah Sadar Pentingnya Penggunaan Masker, Tapi Sulit Jaga Jarak

 

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, hingga Rabu 10 Juni 2020 pukul 09.00 WIB, terdapat 209 orang positif Covid-19 di Kecamatan Palmerah.

Dari jumlah itu, sebanyak 42 orang dirawat, 73 orang menjalani isolasi mandiri, 78 orang dinyatakan sembuh, dan 16 orang meninggal dunia.

Sementara di Kelurahan Palmerah, terdapat 62 orang positif Covid-19. Rinciannya, 11 orang dirawat, 18 orang menjalani isolasi mandiri, 26 orang sembuh, dan 7 orang meninggal dunia.

Data tersebut menempatkan Kecamatan Palmerah menjadi zona merah dengan angka warga yang positif Covid-19 terbanyak di Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com