"Saya telepon dokter Ilham (Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir) menanyakan kesiapan untuk merawat saya. Walaupun saya enggak tahu apakah sudah siap belum di RSUD," kata Bima Arya.
"Ini mungkin takdir Tuhan untuk untuk jadikan saya uji coba (pasien Covid-19) dirawat di RSUD Kota Bogor," ucap dia, sambil sedikit tertawa.
Ada beberapa alasan kenapa Bima Arya lebih memilih dirawat di RSUD Kota Bogor. Salah satunya agar lebih mudah memantau perkembangan wilayah yang dipimpinnya.
Baca juga: Bima Arya Menduga Dia Dulu Terpapar Covid-19 di Pesawat
Pada saat yang sama, dokter Ilham Chaidir selaku Direktur RSUD Kota Bogor juga menceritakan hal yang serupa.
Dia mengaku dihubungi Bima Arya secara langsung sebelum menjalani perawatan di rumah sakit.
"Bapak bilang ke saya, 'Saya mendpatkan musibah, apakah RSUD siap menerima saya sebagai pasien?'," ujar Ilham, menirukan Bima.
"Saya jawab Insya Allah siap. Gedung kita memang masih baru tapi memang kita sudah memperispakan dengan berbagai pelatihan-pelatihan untuk menangani Covid-19," Kata Ilham.
Bima bercerita, mengaku hari-hari pertama itu merupakan masa terberatnya selama menjalani perawatan.
Pikiran dipenuhi pertanyaan kenapa dirinya bisa terkena Covid-19, di mana dia terkena Covid-19, dan bagaimana proses pengobatannya.
“Kira-kira satu hari pertama itu yang di pikiran saya, tapi saya merasa tidak menemukan jawaban. Akhirnya saya pusing, semakin pusing, semakin mual. Enggak bisa makan, makin banyak pikiran, makin drop," ujar Bima.
Kesedihan juga dirasakan oleh istri Bima, Yane Ardian. Yane menceritakan, dia mendapat kabar langsung dari Bima bahwa suaminya itu dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Khawatir Muncul Klaster Baru, Bima Arya Minta Seluruh Pegawai di RS Bogor Rutin Rapid dan Swab
Yane berusaha tegar dan menahan tangis saat mendengar kabar itu. Dia tidak mau tangisnya memperburuk kondisi psikologis Bima Arya dan kedua anak mereka.
“Saya mencoba kuat tapi rasanya ingin nangis. Tapi saya enggak bisa menunjukkan depan Kang Bima, kondisi itu tidak mudah bagi saya pribadi. Di depan Kang Bima dan anak-anak saya harus kuat,” kata Yane.
Kesedihan Yane menjadi-jadi ketika melihat petugas medis datang ke kediamanya untuk menjemput Bima.
Dia mencoba memeluk Bima saat suaminya hendak masuk ke ambulas. Namun pelukan istrinya itu ditolak Bima karena khawatir akan menularkan Covid-19.
“Sebenarnya paling sulit adalah ketika Kang Bima masuk ke ambulans dan ambulans meninggalkan rumah kami. Saya mau nangis, hati berkecamuk melihat Kang Bima dijemput dengan tenaga medis dengan atributnya,” ucap dia.
Tidak mau terus terjebak dalam penyakit ini, Bima Arya memilih untuk melakukan kegiatan positif dan beristirahat selama dirawat di RSUD Bogor.
Dalam kesehariannya selama dirawat, dia mengaku banyak menghabiskan waktu dengan berzikir, menulis, dan menghubungi keluarga di rumah.
Dia juga kerap menerima kiriman obat tradisional dari kerabat untuk dikonsumsi agar kondisi fisik jadi lebih baik.
“Ada dua nasihat yang saya dengar, yakni ustaz saya dan dokter saya. Semuanya sama nasihatnya, harus fokus, happy. Karena memang virus ini belum ditemukan obatnya. Jadi Saya berpikir obatnya ya harus datang dari diri sendiri,” ucap Bima.
Akhirnya, setelah 22 hari dirawat di RSUD Bogor, Bima dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.