Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2020, 10:09 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Suasana di Stasiun Bogor nampak ramai dipadati ribuan pengguna kereta rel listrik (KRL) commuter line di hari pertama dimulainya aktivitas pekerjaan, Senin (15/6/2020).

Pagi itu, antrean pengguna transportasi yang menjadi favorit banyak kalangan itu memang cukup padat meski tak separah seperti yang terjadi pada minggu kemarin.

Rupanya, petugas di Stasiun Bogor sudah lebih sigap mengantisipasi agar tak terjadi penumpukan penumpang.

Bahkan untuk memudahkan penumpang, petugas pun menyiapkan loket pembelian tiket yang ditempatkan di area parkir stasiun.

Baca juga: Ada Layanan Bus Gratis di Stasiun Bogor, Penumpang KRL Kini Punya Pilihan

Namun, yang membuat antrean di Stasiun Bogor di hari itu nampak lebih mencair adalah adanya keberadaan layanan bus gratis yang disiapkan sebagai alternatif transportasi pengganti KRL.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah bekerjasama untuk menyediakan layanan bus gratis tersebut.

Ada 50 bus yang disiapakan untuk mengangkut para penumpang di Stasiun Bogor.

Diharapkan, adanya bus gratis ini, pengguna jasa KRL di Stasiun Bogor tidak perlu lagi terjebak antrean panjang.

Baca juga: Tak Sanggup Antre di Stasiun Bogor, Sejumlah Penumpang Terbantu Naik Bus Gratis ke Jakarta

Salah satu penumpang KRL, Fitri (28) menuturkan, terbantu dengan adanya layanan bus gratis tersebut.

Menurut dia, ia tak harus mengantre lama untuk dapat naik bus gratis tersebut.

"Beda kan, nggak harus ngantre dulu kayak naik KRL. Jadi bus langsung berangkat," kata Fitri.

Kata dia, kondisi itu berbanding terbalik dengan yang terjadi pada minggu kemarin.

Ketika itu, ia mengaku harus mengantre cukup lama untuk dapat naik kereta KRL.

Baca juga: Cerita Warga Bogor yang Kerja di Jakarta: Naik Bus Gratis, Enggak Tahu Sampainya Kapan...

"Cukup banyak saya lihat bus gratisnya di stasiun, bisa jadi pilihan untuk karyawan yang bekerja di Jakarta seperti saya," sebutnya.

Penumpang lainnya, Ami (25) mengaku memilih naik bus yang disiapkan pemerintah dibanding antre panjang di pintu masuk Stasiun Bogor.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com