"Sebagai kenang-kenangan yang menjijikan akan pengkhianat Pieter Erberveld yang dihukum. Tak seorangpun sekarang atau seterusnya akan diizinkan membangun atau menukang, memasang batu bata, atau menanam di tempat ini - Batavia 14 April 1722".
Erberveld adalah tuan tanah dan kapten kavaleri Batavia. Laporan resmi VOC menyebutkan, Erberveld bersama Raden Katadria pernah berencana membunuh semua penduduk Belanda di Batavia pada pesta malam tahun baru 1722.
Waktu itu Erberveld dituduh ingin menjadi Tuan Gusti, Kepala Kota Batavia. Sedangkan Pangeran Katadria ingin menjabat di luar kota.
Baca juga: Bangunan RS Cikini, Tiruan Kastil Jerman Peninggalan Sang Pelukis Raden Saleh
Informasi rencana pembunuhan ini dibocorkan oleh seorang budak yang dilakukan semena-mena kepada gubernur jenderal. Ada juga yang menyebutkan laporan didapat dari Sultan Banten yang khawatir dengan pengaruh dua orang tersebut.
Tiga hari sebelum tahun baru, semua peserta pertemuan rahasia yang berlangsung di rumah Erberveld ditangkap. Mereka semua disiksa dan di hukum mati pada 22 April 1977.
Erberveld, Raden Katadria dan 17 orang lainnya termasuk perempuan dibunuh di sisi selatan Benteng Batavia. Ini merupakan hukuman mati massal pertama yang pernah di lakukan.
Beberapa tahun berselang, timbul kecurigaan bahwa eksekusi dilakukan di zaman Gubernur Jenderal Zwaardecroon telah direncanakan sebelumnya.
Selain itu ada juga adalah nisan Dokter H F Roll, pendiri sekolah Dokter Stovia (School of Opleiding van Indische Artsen).
Ia adalah penggagas, pendiri, dan pemimpin pertama dari sekolah yang merupakan Sekolah Tinggi Dokter Indonesia.
Baca juga: HUT ke-493 DKI, Begini Kisah Penetapan 22 Juni sebagai Ulang Tahun Jakarta...
Sekolah Tinggi ini merupakan cikal bakal Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia.
Ada juga makam Olivia, istri dari Raffles. Olivia berusia 10 tahun diatas Raffles, ia meninggal di usia 43 tahun tepatnya tanggal 23 November 1841.
Sebelum meninggal, Olivia berpesan ingin dikubur di sebelah makam sahabatnya Layden di Taman Prasasti.
Kemudian ada juga makam dari Mayor Jenderal Kohler. Ia tewas dalam ekspedisi salah sasaran di Aceh tanggal 14 April 1873.
Waktu itu Kohler berencana menyerang Istana Sultan Aceh namun salah sasaran. Mereka malah menyerang masjid.
Adapun bangunan induk Taman Prasasti dibangun tahun 1844 di aula belakang yang terdiri atas dua ruangan.
Masing fungsinya adalah untuk persiapan pemakaman jenazah perempuan dan pria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.