JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pengelola Pasar Minggu, Febri Rozaldy mengatakan, 80-90 persen pedagang di Pasar Minggu mulai berjualan pada hari pertama penghapusan sistem ganjil genap di pasar.
"Semua bisa dikatakan 80-90 persen dari total pedagang (beraktivitas di Pasar Minggu) sebelumnya ganjil genap ya," ujar Febri saat ditemui Kompas.com di Kantor Pengelola Pasar Minggu, Kamis (2/7/2020).
Menurut dia, semua jenis pedagang di Pasar Minggu sudah mulai berjualan. Pedagang-pedagang seperti pedagang ayam, ikan, daging, sayur, sembako, kebutuhan pangan, dan emas sudah mulai membuka kios.
"Itu yang saya bilang buka. Cuma yang sepi itu pedagang baju," tambah Febri.
Febri menambahkan, jumlah pedagang di Pasar Minggu sekitar 1.700 pedagang di kios dan 1.400 pedagang non kios.
Para pedagang tersebar di lima blok Pasar Minggu dengan luas 18.000 meter persegi.
Baca juga: Ganjil Genap Dihapus, Pedagang Pasar Minggu Senang Bisa Berjualan Normal
Pedagang perhiasan emas lapis di Pasar Minggu, Ema mengatakan, penghapusan sistem ganjil genap dan jam buka pasar yang normal dapat memulihkan kondisi ekonomi.
Ia mengaku, kiosnya sepi dari pembeli selama masa pandemi Covid-19.
“Buka tiap hari aja belum tentu ada orang. Apalagi ganjil genap. Yang penting kan pakai masker dan ikuti anjuran pemerintah,” ujar Ema saat ditemui Kompas.com.
Pantauan Kompas.com, pedagang-pedagang sembako di kios-kios melayani sejumlah pengunjung.
Baca juga: Aparat Belum Bantu Pembatasan Pengunjung di Sejumlah Pasar di Jaksel
Pedagang non kios di lorong-lorong Pasar Minggu juga terlihat menggelar lapak dagangannya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk mengembalikan operasional seluruh pasar secara normal mulai Kamis ini.
Anies Baswedan mengakui operasional pasar secara ganjil genap tak berjalan maksimal selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Baca juga: Kata Anies, Pasar dan KRL Jadi Tempat Penularan Covid-19
Pasalnya, para pedagang diketahui tetap berjualan tanpa mengikuti aturan ganjil genap yang ditetapkan Pemprov DKI. Sementara pasar disebut Anies kini menjadi tempat penularan Covid-19.
"Dalam praktiknya, jumlah pengunjung tidak terpengaruh ganjil genap. Praktiknya (penjual) tetap datang. Hari ganjil, penjual genap menitip penjual ke yang ganjil," ujar Anies dalam siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Oleh karena itu, Anies memutuskan untuk menghapuskan sistem ganjil genap dan mengembalikan operasional seluruh pasar yang ada seperti sediakala mulai Kamis (2/7/2020) besok.
Pemprov DKI hanya membatasi jumlah pengunjung di dalam pasar sehingga tidak melebihi 50 persen kapasitas pasar.
Pembatasan itu dilakukan dengan cara menempatkan petugas dari TNI, Polri dan ASN untuk mengontrol warga yang keluar masuk.
“Unsur TNI, Polri, ASN akan diterjunkan untuk mengawasi ketat pasar di DKI Jakarta. Pasar yang dikelola Pemprov 153 pasar, 150 pasar yang sifatnya komunitas,” ujar Anies
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.