JAKARTA, KOMPAS.com - Omzet penjualan sejumlah pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, meningkat pascapenghapusan sistem ganjil genap dan jam tutup pasar secara normal.
Seorang pedagang pakaian, Dony mengatakan, omzet penjualannya naik 15 persen setelah sebelumnya merosot hingga 70 persen.
"Pas ganjil genap pembelinya paling cuma empat orang sehari," kata Dony saat ditemui Kompas.com, Senin (6/7/2020).
Baca juga: Saat ASN DKI Pantau Pasar Jakarta di Tengah Pandemi Covid-19...
Ia mengatakan, sistem ganjil genap di pasar membuat kondisi pasar semakin sepi. Dony menyebutkan, kondisi Pasar Kebayoran Lama hanya ramai oleh pedagang dan karyawan di pasar.
Pedagang perlengkapan olahraga, Ifson mengatakan, omsetnya naik hingga 30 persen setelah sistem ganjil genap dihapus.
Toko Ifson kini sudah mulai kedatangan para pembeli.
"Mereka sudah mulai beli peralatan olahraga, baju, sepatu, bola, dan baju," ujarnya.
Baca juga: 8 Fakta ASN Pantau Penerapan Protokol Kesehatan di Pasar Kebayoran Lama
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk mengembalikan operasional seluruh pasar di Jakarta seperti normal. Kebijakan ini mulai berlaku Kamis (2/7/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pengembalian operasional yang dimaksud adalah memperpanjang jam buka pasar dan menghapus sistem operasional ganjil genap.
“Jam operasi panjang untuk menyebar kedatangan orang,” kata Anies melalui siaran langsung akun YouTube Pemprov DKI, Rabu (1/7/2020).
Namun, untuk mengurangi kerumunan di dalam pasar, jumlah pengunjung pasar akan dibatasi.
Hanya 50 persen warga yang boleh berbelanja dalam satu waktu di pasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.