Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mobil Terjun ke Kalimalang, Sopir Diduga Mengantuk yang Berujung Tewasnya Ibu dan Anak

Kompas.com - 11/07/2020, 08:17 WIB
Walda Marison,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Menurut warga Komplek Depkes, Jati Bening itu, kecelakaan terjadi pukul 03.00 WIB. Saat itu, mobil melaju dari arah Bekasi menuju Jakarta.

Ketika hendak menghindari polisi tidur, mobil yang dikendarai Sutaryo tercebur ke Kalimalang.

Diduga, saat itu sopir Sutaryo mengantuk.

"Jadi kan jalanan juga berlubang di depan komplek nih. Karena dia kecepatannya tinggi terus menghindar dari polisi tidur akhirya putar setir ke kanan dan nyebur ke kali," ujar Nasril. 

Baca juga: Cerita Saksi Detik-detik Mobil Tercebur ke Kalimalang, Dua Orang Lolos Naik ke Atap

Usai tercebur, saksi lain bernama Widodo mengaku mobil sempat terseret arus kali sejauh 50 meter

3. Jenazah NF ditemukan

Tim Kantor SAR Jakarta akhirnya berhasil menemukan NF tersangkut di pintu air Aetra, Pondok Kelapa, Jakarta Timur pukul 13.45 WIB.

“NF ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kondisinya tadi telungkup tersangkut pintu air,” ujar Komandan Tim 2 Kantor Sar Jakarta Cahyadi Ari.

Pencarian akhirnya membuahkan hasil setelah 100 personel dikerahkan untuk menemukan NF.

Baca juga: Pencarian 7 Jam, Anak Korban Mobil Tercebur di Kalimalang Akhirnya Ditemukan

Seratus personel yang terdiri dari gabungan tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, TNI, dan pihak kepolisian yang ikut mencari korban.

Cahyadi Ari mengaku bahwa lamanya proses pencarian lantaran arus air Kalimalang yang deras. Kemudian, halangan jembatan di beberapa kali juga menyebabkan petugas kesulitan mencari korban.

Namun, akhirnya NF ditemukan di pintu air Aetra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com