Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Aksi Komplotan Pengedar Narkoba Palugada

Kompas.com - 14/07/2020, 08:42 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Barat menangkap komplotan pengedar kerap mengedarkan narkoba di kawasan Jabodetabek.

Kelompok pengedar narkoba ini dujuluki palugada (apa lu mau gua ada) karena menyediakan berbagai jenis narkoba.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru mengatakan, kelompok ini terdiri dari lima orang tersangka.

Baca juga: 5 Tersangka Pengedar Narkoba “Palugada” Diamankan Polisi

Ke lima tersangka tersebut berinisial RS (26) RK (25), MA (24), FB (28), FS (27).

“Jadi saat new normal ini ada banyak pelaku kejadian narkoba yang memanfaatkan situasi,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru yang disiarkan langsung melalui akun Instagram @polres_jakbar, Senin (13/7/2020).

Kelima tersangka tersebut ditangkap pada 6-10 Juli 2020. Penangkapan pertama berawal dari tersangka RS yang ketahuan membawa ekstasi dan pil happy five.

Baca juga: Polres Jakbar Amankan Pengedar Narkoba “Palugada” di Condet

Kemudian polisi mengejar ke lokasi lain, tempat para tersangka tersebut menyimpan sabu-sabu di Ciputat, Tangerang Selatan.

Tak berhenti di situ, polisi kemudian menggeledah persebunyian mereka tempat menyimpan ganja di Serpong, Jakarta Selatan.

Saat ditangkap, polisi mengamankan barang bukti 18.1 kilogram sabu-sabu, 1 kilogram ganja kering dan 1.219 butir ekstasi dan 29 pil happy five.

Polisi tembak salah satu tersangka

Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ronaldo Maradona menyampaikan, dalam penangkapan pertama, tersangka RS sempat melakukan perlawanan pada petugas.

Bahkan, tindakan RS disebut Ronaldo sampai membahayakan nyawa aparat kepolisian.

“Tindakan tegas dan terukur (penembakan) dilakukan petugas karena memang pada saat dilakukan oenangkapn sempat terjd perlawanan,” kata Ronaldo.

Luka tembakan itu membuat RS terpincang-pincang sehingga sempat menjalani perawatan.

Baca juga: Polisi Tembak Kaki Pengedar Narkoba “Palugada” karena Melawan Saat Ditangkap

Bagian dari jaringan Aceh

Ronaldo menyampaikan, kelompok palugada merupakan jaringan dari bandar narkoba dari Aceh.

“Barang-barang (bukti) ini berasal dari jaringan Aceh. Jadi barang ini dari Aceh dan sasaran Jabodetabek,” kata Ronaldo.

Ronaldo menyampaikan, para tersangka ini masih berada di level pengedar. Merekalah yang memecah paket barang haram tersebut dan dijual ke pemakai.

Saat ini, polisi masih mencari identitas bandar yang berada di Aceh untuk mengantisipasi berkembanya bisnis barang haram tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com