Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Saksi dan Terjunkan K-9, Penyelidikan Kasus Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo Berlanjut

Kompas.com - 14/07/2020, 11:35 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian menyebutkan bahwa penyelidikan kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo masih berlanjut.

Tim gabungan yang berasal dari Krimum Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Pesanggarahan bekerja untuk menemukan bukti-bukti demi mengungkap kematian Yodi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, kepolisian telah memeriksa 23 saksi yang terdiri teman dekat, keluarga, rekan kantor, saksi di lokasi kejadian, dan kekasih Yudi.

Yodi awalnya ditemukan tewas oleh tiga anak kecil yang sedang bermain layang-layang. Tiga anak kecil tersebut kemudian melaporkan penemuan mayat kepada seorang warga.

Baca juga: Polisi Sudah Periksa 20 Saksi Terkait Kematian Wartawan Metro TV

Yodi ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu. Di

Pihak kepolisian masih mendalami motif-motif yang menyebabkan tewasnya Yodi.

Pada Sabtu (11/7/20202), polisi menurunkan anjing pelacak dalam olah TKP. Polisi menemukan indikasi kalau pelaku sempat singgah di salah satu warung tidak jauh dari ditemukannya korban.

"Hasil kemarin, kita memang meminta bantuan K-9 untuk olah TKP. Diendus pertama baju dan pisau dapur. Memang menggeser hingga ke tepi danau kurang lebih 400 meter dari TKP ada sebuah warung di sana," kata Yusri kemarin di Polda Metro Jaya.

Baca juga: Olah TKP Tewasnya Editor Metro TV, Anjing K-9 Mengendus ke Arah Tepi Danau

Untuk membantu pengungkapan kasus tewasnya Yodi, polisi juga mengumpulkan rekaman CCTV. Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Mochammad Irwan Susanto mengatakan mencari rekaman CCTV yang bisa menunjukkan Yodi di jalan.

"Kami mendapatkan informasi ada yang sudah tidak bisa mem-back up, artinya sudah hilang, sudah ketimpa. Namun kami tetap mencari alat-alat bukti lainnya sehingga kami terus melakukan proses," ujar Irwan di Polres Jakarta Selatan, kemarin.

Dalam penyelidikan, pihak polisi juga menganalisis sidik jari yang terdapat di barang-barang bukti seperti pisau, helm, jaket, motor, dan lainnya.

Pihak kepolisian bekerjasama dengan laboratorium forensik Polri untuk menguji temuan-temuan yang ada di TKP.

"Jadi sekarang untuk sidik jari, jika memang ada dalam pisau, mungkin motor atau pun helm dan lain-lainnyanya, masih dalam proses (analisis) laboratorium forensik," ujar Irwan.

Handphone Yodi pun tak luput dari pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui runutan komunikasi terakhir sebelum ditemukan tewas.

Belum bisa simpulkan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com