Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Sebelum Editor Metro TV Tewas, Jadi Pemurung dan Tak Selera Makan

Kompas.com - 16/07/2020, 11:43 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu editor Metro TV Yodi Prabowo, Turinah, menceritakan gelagat sang anak sebelum hilang dan ditemukan tewas di pinggir Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.

Turinah bercerita, beberapa hari sebelum ditemukan tewas, Yodi tampak sering murung.

"Saya melihat gelagatnya dia yang saya pikir janggal, enggak kayak biasanya, sering murung, terus makan juga kayak enggak selera," ujar Turinah dalam tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu lalu.

Baca juga: Periksa Saksi dan Terjunkan K-9, Penyelidikan Kasus Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo Berlanjut

Selain itu, menurut Turinah, Yodi selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Hal itu terjadi beberapa hari sebelum Yodi menghilang dan dia sedang cuti.

"Kalau saya pergi ke mana, misalnya ngerjain kerjaan di dapur, dia selalu ngikutin, dia pasti ngikutin," kata Turinah.

Baca juga: Polisi Periksa 10 Pisau Milik Warung di Dekat TKP Penemuan Jenazah Editor Metro TV

Turinah tidak mengetahui alasan Yodi bertingkah seperti itu.

Turinah mulanya akan bertanya kepada Yodi pada Selasa (7/7/2020) malam karena mengira sang anak masih cuti.

Namun, Yodi rupanya berangkat bekerja pada Selasa sore.

"Ternyata sebelum saya sempat nanya, sorenya dia berangkat kerja. Saya salahnya enggak langsung nanya kenapa dia begitu," ucap Turinah terisak.

Baca juga: Pemilik Warung Amir Bantah Kenal dengan Editor Metro TV Yodi Prabowo

Turinah pun berpikir untuk menanyakan kondisi Yodi setelah anaknya pulang bekerja keesokan harinya.

Namun, Yodi tak kunjung pulang.

Turinah akhirnya menghubungi pacar Yodi untuk menanyakan keberadaan sang anak.

Pacar Yodi, kata dia, menyatakan terakhir kali berkomunikasi dengan Yodi pada Selasa malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Ada Luka Tusuk di Leher dan Dada Yodi Prabowo, Editor Metro TV yang Ditemukan Tewas

Pada Rabu pagi, Turinah dan pacar Yodi sudah tidak bisa menghubungi Yodi.

Turinah juga menghubungi teman-teman Yodi, termasuk teman satu kantornya.

"(Temannya bilang) tidak lihat, dua hari enggak masuk, Rabu-Kamis, itu juga tidak izin. Terakhir lihat malam Rabu kata temannya, sekitar jam 22.30 dia izin minta pulang cepat," ujar Turinah.

Turinah pun heran. Sebab, tidak ada keluarga di rumah yang memintanya pulang lebih cepat pada saat itu.

Baca juga: Metro TV Minta Polisi Usut Sebab Tewasnya Editor Metro TV, Yodi Prabowo

Selain itu, Yodi biasanya selalu meminta izin apabila tidak masuk kerja.

Turinah kemudian mendapat kabar tewasnya Yodi dari teman-teman anaknya melalui pesan WhatsApp.

"(Tahu Yodi meninggal) dari temannya, teman mainnya kan banyak, udah pada tahu saya nyariin (Yodi)," kata Turinah.

Baca juga: Cari Pelaku, Polisi Susun Rangkaian Kegiatan Editor Metro TV Sebelum Tewas

Yodi ditemukan tewas di pinggir Tol JORR pada Jumat siang.

Mayat Yodi ditemukan oleh tiga anak kecil yang sedang bermain layangan di pinggir Tol JORR tepat pukul 11.45 WIB.

Berdasarkan olah tempat kejadian, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Polisi masih menyelidi kasus tewasnya Yodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com