Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2020, 18:56 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi fase pertama selama dua pekan atau 14 hari.

PSBB masa transisi diperpanjang terhitung sejak 17 Juli sampai 30 Juli 2020.

"Kami memperpanjang PSBB masa transisi yang pertama ini untuk dua minggu ke depan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam siaran langsung di Metro TV, Kamis (16/7/2020).

Baca juga: PSBB Transisi Jakarta Berakhir Kamis Ini, Kasus Positif Covid-19 Belum Melandai

Riza berujar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menandatangani keputusan gubernur mengenai perpanjangan PSBB masa transisi tersebut.

PSBB transisi diperpanjang karena Jakarta dinilai belum aman dari penyebaran Covid-19.

"Berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa Jakarta belum aman dan angka-angka juga belum membaik sebagaimana harapan kita semua," kata Riza.

Baca juga: PSBB Transisi di Jakarta Berakhir Hari Ini, Epidemiolog: Harus Dilanjutkan atau Diperketat

Kamis ini merupakan hari terakhir pelaksanaan PSBB transisi di Jakarta sebelum akhirnya kembali diperpanjang sampai 30 Juli 2020.

PSBB transisi diketahui diberlakukan sejak 5 Juni 2020.

PSBB transisi mulanya dilaksanakan selama 28 hari atau sampai 2 Juli 2020.

Namun, Gubernur Anies memutuskan untuk memperpanjang PSBB transisi selama 14 hari atau sampai hari ini.

Baca juga: PSBB Transisi di Jakarta Dinilai Tak Efektif, Masyarakat Semakin Acuh

PSBB transisi diperpanjang setelah Pemprov DKI melihat skor tiga indikator pelonggaran PSBB.

Selain itu, Pemprov DKI juga melihat masih adanya penularan Covid-19 dengan angka reproduksi (Rt) di kisaran 1, yakni satu pasien bisa menularkan virus kepada satu orang lainnya.

Sebelum memberlakukan PSBB transisi, Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB dengan berbagai pengetatan sejak 10 April sampai 4 Juni 2020.

Baca juga: [UPDATE] Data Kasus Covid-19 di DKI Jakarta per Kelurahan

Kasus tertinggi pada masa transisi

Grafik kasus harian positif Covid-19 di Jakarta sampai 13 Juli 2020. Grafik cenderung menanjak pada masa PSBB transisi.Tangkapan layar situs web corona.jakarta.go.id Grafik kasus harian positif Covid-19 di Jakarta sampai 13 Juli 2020. Grafik cenderung menanjak pada masa PSBB transisi.

Hingga Kamis ini, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 15.466 kasus.

Dari jumlah tersebut, 9.857 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 722 orang meninggal dunia.

Kemudian, 777 pasien dari total kasus Covid-19 masih dirawat di rumah sakit dan 4.110 orang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: 3 Kali Catatkan Kasus Tertinggi Covid-19 dalam Sepekan, Ada Apa dengan Jakarta?

Grafik kasus baru Covid-19 pada masa transisi cenderung menanjak.

Hal itu terlihat dari grafik kasus harian Covid-19 di situs web corona.jakarta.go.id.

Bahkan, laporan kasus harian tertinggi sejak munculnya kasus perdana di Ibu Kota beberapa kali tercatat pada masa transisi.

Baca juga: PSBB Transisi di Jakarta, Grafik Kasus Baru Covid-19 Makin Menanjak

Pada 9 Juni 2020, tercatat ada 239 kasus baru yang dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, tertinggi sejak munculnya kasus perdana pada awal Maret 2020.

Pekan lalu, Provinsi DKI Jakarta bahkan tiga kali mencatatkan penambahan kasus tertinggi Covid-19.

Penambahan kasus itu terjadi pada 8 Juli, 11 Juli, dan 12 Juli.

Baca juga: Epidemiolog: Angka Reproduksi Covid-19 di Jakarta Naik Terus Sejak PSBB Transisi, Mengkhawatirkan

Pada 8 Juli, laporan jumlah kasus baru Covid-19 tercatat 344 orang, menjadi yang tertinggi sejak munculnya kasus perdana.

Kemudian, pada 11 Juli lalu, laporan kasus baru positif Covid-19 melampaui catatan tertinggi sebelumnya dengan 359 kasus.

Terakhir, laporan kasus baru pada 12 Juli kembali menjadi yang tertinggi.

Ada 404 kasus baru yang dilaporkan Pemprov DKI, melampaui jumlah kasus baru pada hari sebelumnya.

Baca juga: Jokowi Soroti Melonjaknya Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

Dengan demikian, kasus Covid-19 belum melandai selama perpanjangan PSBB transisi sejak 3 Juli lalu.

Kasus Covid-19 di Jakarta bahkan sempat disorot Presiden Joko Widodo ketika tercatat kenaikan tertinggi pada 12 Juli.

Positivity rate Covid-19 di Jakarta juga pernah melebihi ambang batas ideal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan pelonggaran, yakni kurang dari 5 persen.

Pada periode 6 sampai 12 Juli 2020, angka positivity rate sempat menyentuh 5,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com