Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diizinkan Pemkot Gelar KBM Tatap Muka, Ini Alasan Sekolah di Bekasi Tetap Pilih Belajar Daring

Kompas.com - 20/07/2020, 12:32 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Sekolah role model telah diizinkan melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Senin (20/7/2020) hari ini.

Ada empat sekolah yang jadi role model yaitu Sekolah Victory Plus, Al-Azhar, SD Jakasampurna 6 dan SMPN 02 Kota Bekasi.

Namun, tak semua sekolah menjalani KBM tatap muka. Dari empat sekolah yang diizinkan, hanya Sekolah Victory Plus yang sudah lakukan tatap muka.

Sekolah role model yang masih menjalani KBM jarak jauh secara daring rata-rata mengaku protokol pencegahan Covid-19 belum siap.

Baca juga: Pemkot Bekasi Izinkan Sekolah Gelar KBM Tatap Muka, Kemendikbud: Itu Langgar SKB 4 Menteri

Misalnya saja SMPN 02 Kota Bekasi. Kepala Sekolah SMPN 02 Syamsu mengatakan, masih ada beberapa persyaratan protokol pencegahan Covid-19 pelaksanaan KBM tatap muka yang belum dipenuhi pihak sekolah.

“Hasil monitoring ada yang belum terpenuhi persiapan protokol pencegahan Covid-19. Karena belum terpenuhi, maka sampai hari ini makanya kami belum melakukan KBM tatap muka,” ujar Syamsu saat ditemui di SMPN 02, Bekasi Timur, Senin ini.

Selain itu kata dia, persentase persetujuan dari orangtua terkait pelaksanaan KBM tatap muka juga berkurang.

Pertama kali membuat poling pendapat, ada 61 persen orangtua yang setuju anaknya laksanakan KBM tatap muka.

Baca juga: Diizinkan Gelar KBM Tatap Muka, SMA AL-Azhar Bekasi Tetap Belajar Daring

“Namun pada saat 18 Juli hanya 20 persen orangtua yang mengizinkan KBM tatap muka. Ini alasannya mengingat informasi Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia,” kata dia.

Oleh karena itu, Syamsu mengatakan, pihak sekolah tengah mempersiapkan secara lebih matang terkait protokol pencegahan Covid-19.

Mulai dari menyiapkan sarana prasarana belajar di masa pandemi hingga lakukan rapid test ke guru-guru yang mengajar.

Ia juga menyampaikan telah menyiapkan tiga mode belajar saat pandemi ini, yakni mode daring (dalam jaringan), mode luar jaringan (luring) atau tatap muka, dan mode kombinasi antara luring dan daring.

Syamsu mengatakan, jika semua persyaratan protokol pencegahan Covid-19 telah terpenuhi. Maka pihaknya akan mulai lakukan tiga metode pembelajaran tersebut.

“Kami juga saat ini masih meyakinkan orangtua, memberi penjelasan terkait tiga metode belajar yang akan kami buat,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com