Penambahan kasus baru Covid-19 di Jakarta pada hari ini tercatat paling tinggi dibandingkan tambahan kasus di provinsi lainnya di Indonesia.
Hal itu diketahui berdasarkan data yang disampaikan pemerintah pusat melalui laman resmi http://www.covid19.go.id/.
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Selasa pukul 12.00 WIB, ada penambahan 1.655 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 21 Juli di 28 Provinsi: DKI Jakarta Tertinggi
Kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 28 provinsi.
Dari data tersebut, lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, yakni DKI Jakarta di urutan pertama, disusul Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Tingginya kasus Covid-19 menjadikan Jakarta sebagai salah satu provinsi yang penanganannya diprioritaskan.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah memprioritaskan penanganan wabah Covid-19 di delapan provinsi.
"Karena delapan provinsi ini berkontribusi sekitar 74 persen dari total kasus yang ada di Indonesia," kata Wiku dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/7/2020).
Baca juga: Pemerintah Prioritaskan Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi Ini
Adapun delapan provinsi itu adalah Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua.
Kemudian, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Wiku berharap provinsi yang menjadi prioritas dan daerah dengan zona risiko tinggi serta sedang terus menguatkan penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: UPDATE 21 Juli: Suspek Kasus Covid-19 Terdata 44.003 Orang
"Dan kami berharap bahwa semua masyarakat menjaga imunitasnya," ujarnya.
"Dan betul-betul kita semua bisa bekerja sama membuktikan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan," ucap dia.
DKI Jakarta beberapa kali mencatatkan tambahan kasus tertinggi pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi yang diberlakukan sejak 5 Juni 2020.
Pada 9 Juni 2020, tercatat ada 239 kasus baru yang dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, tertinggi sejak munculnya kasus perdana pada awal Maret 2020.