Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Anggaran Rp 670 M, Pemkot Depok: Banyak Proyek Gagal Lelang dan Kelebihan Pendapatan

Kompas.com - 23/07/2020, 20:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok kembali mencatat adanya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) dalam realisasi belanja APBD Kota Depok.

APBD-Perubahan 2019 Kota Depok menganggarkan belanja hampir Rp 3,88 triliun, sedangkan belanja yang terealisasi hanya ada di kisaran Rp 3,2 triliun.

Artinya, ada sekitar Rp 670 miliar anggaran yang tak dipakai selama tahun anggaran.

Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna memaparkan sejumlah hal yang membuat Pemkot Depok masih belum mampu menekan jumlah SILPA yang selalu di atas Rp 500 miliar dalam 7 tahun belakangan.

Baca juga: Ini Komentar Idris dan Pradi soal Pecah Kongsi di Pilkada Depok 2020

Tahun ini, ujar dia, SILPA muncul karena adanya over target pendapatan serta banyak proyek gagal lelang sehingga tidak dapat direalisasikan sesuai tahun anggaran.

"Ada beberapa sebab, terutama peningkatan over target pendapatan lumayan tinggi untuk PAD kita, hampir Rp 115 miliar dari target," kata Pradi kepada wartawan usai menghadiri rapat pembahasan SILPA bersama DPRD Kota Depok, Kamis (23/7/2020).

"Kemudian ada beberapa gagal lelang di kegiatan fisik, konstruksi," ungkapnya.

Gagalnya lelang proyek, lanjut Pradi, lantaran kini pandemi Covid-19. Sejumlah proyek batal dilaksanakan karena pandemi.

Baca juga: Idris Mengaku Diberi 2 Syarat oleh PKS agar Diusung Jadi Calon Wali Kota Depok

Beberapa proyek lainnya, di antaranya rehabilitasi sekolah, harus tertunda karena masalah sama.

Namun Pradi tak merinci jumlah proyek yang batal dan berapa total belanja yang tak jadi dicairkan.

"Ada bangunan-bangunan yang sedianya kita bangun, tidak jadi kita bangun," kata Pradi.

Selain dua sebab di atas, Pradi juga menyebutkan ada efisiensi belanja mencapai lebih dari Rp 100 miliar.

Sebagai informasi, selama 7 tahun terakhir, sisa lebih pembiayaan anggaran selalu di atas Rp 500 miliar. Bahkan, pada 2015 lalu, SILPA APBD Kota Depok tembus Rp 1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com