Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya Taka, PPSU Kelapa Gading yang Jadi Korban Tabrak Lari...

Kompas.com - 24/07/2020, 07:44 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Mereka berdua bersama warga dan petugas PPSU lainnya menshalatkan Taka sekitar pukul 12.00 WIB.

Setelah dishalatkan, Anies turut memandu atau menggotong jenazah Taka masuk ke dalam mobil ambulance.

Taka meninggalkan istri dan dua anak

Sementara Taka dishalatkan, Istri, kerabat dan sanak saudara lainnya menunggu di luar.

Ramainya petugas PPSU hilir mudik demi menyampaiakan duka mendalam atas wafatnya Taka ke istrinya Wulastri.

Baca juga: Pesan untuk Penabrak PPSU, Anies: Tanggung Jawab, Jangan Pengecut!

Bahkan, anak Taka yang baru berumur 3 bulan terlihat tenang di tengah kumpulan petugas dan panasnya sinar matahari siang itu.

Tangis keluarga pun pecah ketika jenazah Taka dibawa keluar masjid untuk dipindahkan ke dalam mobil ambulans.

Setelah keranda jenazah dimasukkan ke dalam ambulans, istri dan kedua anak Taka naik di mobil keluarganya.

Sebelum berangkat ke Indramayu, Anies sempat berbincang dengan Wulastri.

Sekitar pukul 12.40 WIB, iring-iringan mobil jenazah dan keluarga berangkat menuju Indramayu.

Anies: Jangan pengecut

Saat dimintai keterangan terkait peristiwa tabrak lari, Anies meminta agar penabrak segera bertanggung jawab.

Ia meminta agar penabrak menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

"Ini barusan takziah, petugas kita namanya Taka usianya awal 40an yang tadi pagi wafat korban kecelakaan. Sejauh ini informasinya tabrak lari prosesnya sedang investigasi saya minta ke pelaku ambil sikap bertanggung jawab. Jangan pengecut nabrak," kata Anies.

Sementara itu, Koordinator Lapangan PPSU Kelapa Gading Barat Erlangga menilai sosok Taka merupakan sosok yang rajin dan ceria.

Baca juga: Keluarga Sebut Pacar Yodi Prabowo Sempat Minta Diantar ke Lokasi Penemuan Mayat di Pinggir Tol

Setiap pagi, Taka memang bertugas menyapu jalan di sekitar Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Taka menyapu jalan di sisi kiri dan kanan jalanan.

"Orangnya baik, rajin, setiap pagi memang tugasnya di sana," kata Erlangga.

Bahkan, sebelum berangkat bertugas, Erlangga sempat bertemu Taka.

Namun, siapa sangka itu merupakan pertemuan terakhirnya dengan Taka.

"Tadi pagi sempat bertemu, tapi emang enggak ada firasat," ujar Erlangga.

Ia pun berharap pelaku segera menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com