Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Istana Bogor yang Angker

Kompas.com - 27/07/2020, 17:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

“Menurut dongeng, istana kepresidenan di Bogor adalah bangunan yang angker, terutama Ruang Raja. Ini mungkin karena sejak zaman para gubernur jenderal di sudut-sudut tertentu istana selalu diberi sesajen. Setiap kali akan mengadakan acara, para karyawan atau pegawai minta izin kepada Mbah Jepra yang dimakamkan di Kebun Raya Bogor”.

TIGA kalimat panjang di atas, di awal artikel ini, saya kutip langsung dari buku tulisan Asti Kleinsteuber berjudul Istana-Istana Kepresidenan di Indonesia - Peninggalan Sejarah dan Budaya - States Palaces In Indonesia - Historical And Cultural Heritage (2010 halaman 137).

Ruang Raja adalah kamar tidur utama di bangunan induk Istana Bogor. Disebut Ruang Raja, karena konon, kamar itu disediakan (secara mistis) untuk para raja Kerajaan Pajajaran di Pakuan (Bogor).

Soal hal mistis di istana-istana kepresidenan di Indonesia merupakan cerita sehari-hari di kalangan para wartawan yang bertugas di istana dan pegawai istana (ada yang semenjak zaman Bung Karno).

Khusus soal Istana di Bogor, saya tanyakan hal ini kepada pakar budaya politik Sunda tradisional, Dr Indiana Ngenget (55), yang dilahirkan di Bogor dan tinggal di kota itu sampai saat ini.

Saat ini ia masih banyak mengadakan penelitian tentang budaya kekuasaan politik Sunda tradisional di seluruh Pasundan.

Di Kebun Raya Bogor ada makam yang kerap disambangi orang Sunda untuk ziarah. Yang dimakamkan di situ dikenal sebagai Mbah Jepra. Ada dua makam lain di sekitar makam Mbah Jepra.

Siapakah Mbah Jepra?

“Saya sering ke makam itu tapi sampai sekarang belum menemukan prasasti atau naskah tertulis,” ujar Indiana.

Indiana Ngenget lahir di Desa Cikupa, Kecamatan Situdaun, Bogor barat, Jawa Barat 1965. Ia mendapat gelar doktor bidang politik dari Universitas Indonesia (UI) Jakarta, 13 Januari 2013.

Ia membuat disertasi berjudul Kekuasaan Dalam Pemikiran Politik Sunda Tradisional. Selama tujuh tahun terakhir ini, selain mengajar bidang politik, komunikasi dan hubungan internasional di Institut Ilmu Sosial dan Politik (IISIP) Jakarta, Indiana Ngenget masih melanjutkan penelitian tentang budaya politik Sunda kontemporer.

Ia rajin juga meneliti prasasti Batutulis yang ada di seberang Istana Batutulis, Bogor.

“Di situ ada prasasti/naskah-naskah kuno tentang pengukuhan Raja Surawisesa sebagai Sri Baduga Maharaja (1482 - 1521) di Pakuan Bogor,” kata Indiana.

Menurut Indiana, Tanah (Tatar) Sunda di Bogor ini erat kaitannya dengan Mitos Prabu Siliwangi.

Kalau tentang Mbah Jepra, secara tradisi lisan banyak dikaitkan dengan dengan sejarah Prabu Siliwangi dan Tatar Sunda di Bogor.

“Tapi hal ini masih saya teliti dan pelajari,” kata Indiana.

Indiana yang banyak mempelajari sejarah “mistis dan supranatural” Prabu Siliwangi dalam sejarah Tatar Sunda, mengatakan, “Yang paling menarik adalah keberanian Jokowi (Presiden Joko Widodo) untuk tinggal di Istana Bogor.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com