Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Duel Perempuan Lawan Begal di Bekasi, Rampas Celurit hingga Pelaku Kabur | Lonjakan Covid-19 Tertinggi di Jakarta

Kompas.com - 30/07/2020, 07:46 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberanian seorang perempuan berinisial DWM (33) merebut celurit pelaku aksi begal yang berusaha merebut ponselnya menjadi perbincangan di media sosial.

Peristiwa ini terjadi di Perumahan Pondok Ungu Permai Sektor V RW 025 Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (26/7/2020).

Berita aksi perempuan ini menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com pada Rabu (29/7/2020).

Berikut empat berita terpopuler Megapolitan sepanjang kemarin:

1. Aksi perempuan rebut celurit milik begal di Bekasi

Polisi memburu dua begal yang gagal beraksi setelah dilawan oleh korbannya yang seorang perempuan di Bekasi, Minggu (26/7/2020) subuh.

Korban berinisial DWM (33) berhasil merebut celurit pelaku ketika menjadi korban pembegalan di Perumahan Pondok Ungu Permai Sektor V RW 025, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pukul 02.45 WIB.

Aksi perlawanan DWM terekam kamera CCTV di sekitar lokasi, kemudian videonya viral di media sosial.

Baca juga: Usai Lawan Begal Bercelurit, Ojol Perempuan di Bekasi Masih Antar Pesanan Konsumen


“Karena kasusnya viral kita akan berupaya (mencari), menyelidiki guna pengusutan lebih lanjut kasus tersebut,” ujar Kapolsek Babelan Kompol Ramses Sitinjak saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).

Ramses mengatakan, DWM adalah seorang pengendara ojek online . Saat itu ia hendak mencari alamat untuk mengambil paket konsumen.

Namun, ketika DWM mencari alamat, ponselnya hendak dijambret oleh begal yang kala itu membawa celurit. Tidak menyerah, korban melawan hingga akhirnya pelaku melarikan diri.

Tidak menyerah, korban melawan hingga akhirnya pelaku melarikan diri. Ramses mengatakan, DWM tidak membuat laporan polisi atas kasus yang menimpanya.

DWM beralasan tidak terluka dan tak kehilangan barang.

“Kondisi ibunya sehat-sehat, karena merasa sehat, jadi ibu-ibu tidak mau membuat laporan,” ucap dia.

Baca selengkapnya di sini.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (tengah), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri), dan Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Eko Margiono (kedua kanan) menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Jaya Tahun 2020 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/7/2020). Operasi Patuh Jaya 2020 tersebut berlangsung selama 14 hari dimulai 23 Juli sampai 5 Agustus 2020 dengan mengerahkan sebanyak 1.807 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat berlalu lintas di masa adaptasi kebiasaan baru.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (tengah), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri), dan Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Eko Margiono (kedua kanan) menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Jaya Tahun 2020 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/7/2020). Operasi Patuh Jaya 2020 tersebut berlangsung selama 14 hari dimulai 23 Juli sampai 5 Agustus 2020 dengan mengerahkan sebanyak 1.807 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat berlalu lintas di masa adaptasi kebiasaan baru.

2. Komentar Anies soal kasus Covid-19 di Jakarta yang catatkan lonjakan tertinggi, 584 kasus per hari

Angka penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta kembali melonjak per Rabu (29/7/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, angka kasus Covid-19 hari ini bertambah 584 kasus.

Jumlah detail kasus positif Covid-19, lanjut Anies, akan disampaikan pada Rabu sore oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Setiap hari kita mendengar kasus baru di Jakarta, hari ini angkanya agak besar di atas 400. Diumumkan sore ini jumlahnya, persisnya kita akan ada 584 kasus baru," kata Anies dalam webinar yang disiarkan melalui Zoom, Rabu.

Baca juga: Klaster Perkantoran Jadi Penyebaran Covid-19, Karyawan di Jakarta Was-was

Anies mengatakan, lonjakan penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta disebabkan semakin masifnya pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI.

"Jakarta mengambil strategi mencari orang-orang yang terpapar (Covid-19), lalu diisolasi, lalu diputus mata rantainya. Kalau Jakarta hanya ingin angkanya kecil, maka Pemprov DKI tidak perlu melakukan testing, dijamin angka Covid-19 langsung turun," ujar Anies.

Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak panik saat mendapatkan informasi lonjakan penambahan kasus positif Covid-19. Menurut Anies, penambahan kasus itu seharusnya disyukuri.

Baca selengkapnya di sini.

3. Daftar RW di Jakarta yang tak boleh gelar shalat Idul Adha di masjid

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta warga yang berada di 33 RW zona merah Covid-19 agar tak melaksanakan shalat Idul Adha di masjid.

Kepala Biro Pendidikan, Mental, dan Spritual DKI Jakarta Hendra Hidayat menyarankan masyarakat di 33 RW tersebut untuk melaksanakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing.

Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 terutama bila ada tak ada physical distancing dan masyarakat yang saling berjabat tangan.

Baca juga: Masjid Jakarta Islamic Center Bakal Gelar Shalat Idul Adha, Jumlah Jemaah Dibatasi

"Untuk masyarakat yang berada di wilayah atau zona merah diimbau untuk shalat Ied di rumah bersama dengan keluarganya masing-masing, guna membantu mencegah penyebaran Covid-19. Hal ini demi kebaikan, kesehatan dan keselamatan bersama," ucap Hendra saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).

Baca selengkapnya di sini daftar 33 RW Zona merah di Jakarta.

4. RW Zona merah di Bekasi

Pemerintah Kota Bekasi memperketat pembatasan sosial berskala lokal di lingkungan RW.

Pengetatan pembatasan sosial di wilayah tersebut dilakukan seiring bertambahnya zona merah di tingkat RW.

Untuk diketahui, yang dimaksud zona merah adalah wilayah tersebut terdapat pasien Covid-19. Karenan itu, Pemkot Bekasi membentuk RW Siaga untuk memperketat pembatasan sosial.

RW Siaga digencarkan lantaran masih ada pasien Covid-19 yang dirawat, baik itu isolasi mandiri maupun opname di rumah sakit di lingkungan tersebut.

Dengan adanya RW Siaga diharapkan bisa menjaga agar tidak terjadi penyebaran kasus Covid-19. Sehingga pengawasan pencegahan Covid-19 di lingkungan tersebut bisa maksimal.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada Selasa (28/7/2020), ada 20 RW di 16 kelurahan masih berada di zona merah Covid-19.

Data RW zona merah tersebut dinamis atau berubah-ubah setiap harinya bersamaan dengan jumlah kasus Covid-19.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com