JAKARTA, KOMPAS.com - Keberanian seorang perempuan berinisial DWM (33) merebut celurit pelaku aksi begal yang berusaha merebut ponselnya menjadi perbincangan di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di Perumahan Pondok Ungu Permai Sektor V RW 025 Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (26/7/2020).
Berita aksi perempuan ini menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com pada Rabu (29/7/2020).
Berikut empat berita terpopuler Megapolitan sepanjang kemarin:
Polisi memburu dua begal yang gagal beraksi setelah dilawan oleh korbannya yang seorang perempuan di Bekasi, Minggu (26/7/2020) subuh.
Korban berinisial DWM (33) berhasil merebut celurit pelaku ketika menjadi korban pembegalan di Perumahan Pondok Ungu Permai Sektor V RW 025, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pukul 02.45 WIB.
Aksi perlawanan DWM terekam kamera CCTV di sekitar lokasi, kemudian videonya viral di media sosial.
Baca juga: Usai Lawan Begal Bercelurit, Ojol Perempuan di Bekasi Masih Antar Pesanan Konsumen
“Karena kasusnya viral kita akan berupaya (mencari), menyelidiki guna pengusutan lebih lanjut kasus tersebut,” ujar Kapolsek Babelan Kompol Ramses Sitinjak saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).
Ramses mengatakan, DWM adalah seorang pengendara ojek online . Saat itu ia hendak mencari alamat untuk mengambil paket konsumen.
Namun, ketika DWM mencari alamat, ponselnya hendak dijambret oleh begal yang kala itu membawa celurit. Tidak menyerah, korban melawan hingga akhirnya pelaku melarikan diri.
Tidak menyerah, korban melawan hingga akhirnya pelaku melarikan diri. Ramses mengatakan, DWM tidak membuat laporan polisi atas kasus yang menimpanya.
DWM beralasan tidak terluka dan tak kehilangan barang.
“Kondisi ibunya sehat-sehat, karena merasa sehat, jadi ibu-ibu tidak mau membuat laporan,” ucap dia.
Baca selengkapnya di sini.
Angka penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta kembali melonjak per Rabu (29/7/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, angka kasus Covid-19 hari ini bertambah 584 kasus.
Jumlah detail kasus positif Covid-19, lanjut Anies, akan disampaikan pada Rabu sore oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Setiap hari kita mendengar kasus baru di Jakarta, hari ini angkanya agak besar di atas 400. Diumumkan sore ini jumlahnya, persisnya kita akan ada 584 kasus baru," kata Anies dalam webinar yang disiarkan melalui Zoom, Rabu.
Baca juga: Klaster Perkantoran Jadi Penyebaran Covid-19, Karyawan di Jakarta Was-was
Anies mengatakan, lonjakan penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta disebabkan semakin masifnya pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI.
"Jakarta mengambil strategi mencari orang-orang yang terpapar (Covid-19), lalu diisolasi, lalu diputus mata rantainya. Kalau Jakarta hanya ingin angkanya kecil, maka Pemprov DKI tidak perlu melakukan testing, dijamin angka Covid-19 langsung turun," ujar Anies.
Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak panik saat mendapatkan informasi lonjakan penambahan kasus positif Covid-19. Menurut Anies, penambahan kasus itu seharusnya disyukuri.
Baca selengkapnya di sini.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta warga yang berada di 33 RW zona merah Covid-19 agar tak melaksanakan shalat Idul Adha di masjid.
Kepala Biro Pendidikan, Mental, dan Spritual DKI Jakarta Hendra Hidayat menyarankan masyarakat di 33 RW tersebut untuk melaksanakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing.
Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 terutama bila ada tak ada physical distancing dan masyarakat yang saling berjabat tangan.
Baca juga: Masjid Jakarta Islamic Center Bakal Gelar Shalat Idul Adha, Jumlah Jemaah Dibatasi
"Untuk masyarakat yang berada di wilayah atau zona merah diimbau untuk shalat Ied di rumah bersama dengan keluarganya masing-masing, guna membantu mencegah penyebaran Covid-19. Hal ini demi kebaikan, kesehatan dan keselamatan bersama," ucap Hendra saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).
Baca selengkapnya di sini daftar 33 RW Zona merah di Jakarta.
Pemerintah Kota Bekasi memperketat pembatasan sosial berskala lokal di lingkungan RW.
Pengetatan pembatasan sosial di wilayah tersebut dilakukan seiring bertambahnya zona merah di tingkat RW.
Untuk diketahui, yang dimaksud zona merah adalah wilayah tersebut terdapat pasien Covid-19. Karenan itu, Pemkot Bekasi membentuk RW Siaga untuk memperketat pembatasan sosial.
RW Siaga digencarkan lantaran masih ada pasien Covid-19 yang dirawat, baik itu isolasi mandiri maupun opname di rumah sakit di lingkungan tersebut.
Dengan adanya RW Siaga diharapkan bisa menjaga agar tidak terjadi penyebaran kasus Covid-19. Sehingga pengawasan pencegahan Covid-19 di lingkungan tersebut bisa maksimal.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada Selasa (28/7/2020), ada 20 RW di 16 kelurahan masih berada di zona merah Covid-19.
Data RW zona merah tersebut dinamis atau berubah-ubah setiap harinya bersamaan dengan jumlah kasus Covid-19.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.