Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internet dan Makan Siang Gratis untuk Pelajar di Roemah Djawa Kota Tangerang

Kompas.com - 30/07/2020, 14:04 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Meja dan kursi, serta satu komputer dengan kecepatan internet 30 megabyte per detik, makin lengkap dengan makan siang ala kadarnya. Semuanya gratis untuk pelajar yang sedang kesulitan mengakses internet untuk belajar.

Fasilitas itu disediakan di Roemah Djawa, yang selama ini menjadi kediaman Dicky Martiaz di Perum Griya Ciledug Jalan Tulip Blok A13 Kelurahan Paninggilan Utara Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.

"Tepatnya di belakang Alfamidi Pasar Lembang Jalan Raden Patah," kata dia saat dihubungi Kompas.com melalu telepon, Kamis (30/7/2020).

Dick Martiaz menyediakan fasilitas tersebut gratis, tanpa pungutan sepeser pun. Semangatnya memberikan akses internet gratis untuk anak-anak sekolah di sekitar lingkunganya berawal dari keluhan-keluhan warga yang ia dengar saat belanja di pasar atau mampir ke minimarket.

Baca juga: Warkop di Pondok Aren Tangsel Sediakan Internet Gratis Bantu Siswa Belajar Daring

Kisah pedagang pasar yang kembang-kempis membeli kuota untuk sekolah anak-anaknya membuat Dicky Martiaz tergugah untuk menyediakan tempat internet gratis tersebut.

"Saya lihat ibu-ibu pedagang pasar yang untuk makan sehari-hari saja mereka susah, sekarang ditambah harus menunggu anaknya belajar ditambah biaya internet lagi," tutur Dicky.

Begitu juga seorang tukang ojek online yang dia temui juga mengeluhkan soal satu ponsel yang dia miliki untuk bekerja sebagai ojek online harus bergantian menggunakan ponsel untuk sekolah buah hatinya.

Kemudian dia melihat sebuah gerakan di Bali dalam artikel di dunia maya, ada seorang yang menggratiskan internet untuk murid-murid sekolah di sekitar rumahnya.

Baca juga: Tukang Sampah Berutang Beli Kuota Internet sampai Pinjam Ponsel Tetangga demi Anak Belajar dari Rumah

Kemudian dia mulai menata rumahnya agar menjadi tempat yang ramah anak, juga aman di masa pandemi Covid-19.

Dengan daya tampung 10 orang, Roemah Djawa yang menjadi kediamannya itu dia sulap menjadi tempat internet mini dengan beragam fasilitas termasuk mini library.

"Kapasitas 10 orang. Biar aman, kami juga wajibkan untuk cuci tangan pakai sabun sebelum masuk," kata Dicky.

Tidak hanya internet gratis, satu unit komputer dan mini library, Dicky juga menyiapkan makan siang ala kadarnya di Roemah Djawa yang buka mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.

Untuk menikmati makan siang gratis ini syaratnya hanya satu, yakni cuci piring sendiri. Dicky berharap dengan syarat itu sekaligus bisa mengajarkan kemandirian kepada anak-anak sekolah yang mampir ke tempat dia.

Berharap gerakan internet gratis untuk anak sekolah meluas

Meski belum banyak dikunjungi anak-anak, tempat yang baru dibuka dua hari lalu itu diharapkan bisa memberikan semangat kebaikan yang menular ke orang lain di sekitar.

Begitu kata Dicky, dia ingin nantinya gerakan internet gratis untuk pelajar bisa dimulai oleh mereka yang mempunyai koneksi internet lebih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com