Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Bakal Usung Mohammad Idris-Imam Budi Hartono di Pilkada Depok 2020?

Kompas.com - 04/08/2020, 08:00 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Teka-teki calon pendamping bakal calon wali kota Depok petahana, Mohammad Idris di Pilkada Depok 2020 perlahan menemui titik terang.

Setelah disebut-sebut jatah wakil Idris harus berasal dari PKS, kini sosok calon tersebut mulai terkuak.

Adalah Imam Budi Hartono, politikus PKS yang disebut "sudah 99 persen" bakal melaju mendampingi Idris dalam kontestasi.

"Betul, 99 persen. Sisa 1 persen lagi takdir Allah," kata Imam ketika dihubungi Kompas.com pada Senin (3/8/2020).

"Dari PKS memilih saya karena sesuai hasil pemira (pemilihan raya, penjaringan kader internal PKS), saya dapat hasil bagus. Kemudian dipilih juga oleh Pak Idris," tambahnya.

Baca juga: Imam Budi Hartono Klaim Sudah Disetujui Partai untuk Dampingi Idris di Pilkada Depok

Malang-melintang

Imam sudah cukup lama malang-melintang di dunia pemerintahan. Kader PKS ini memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kota Depok dalam 2 periode, yakni 1999-2004 dan 2004-2009.

Kariernya kemudian melebar ke tingkat provinsi ketika Imam terpilih sebagai legislator di DPRD Jawa Barat pada 2009-2014.

Tahun 2018, ia kembali masuk DPRD Jawa Barat dengan status pergantian antarwaktu, sebelum menjabat secara tetap mulai 2019 lalu, dengan jadwal masa jabatan sampai 2024 mendatang.

Akhir tahun lalu, ia resmi masuk ke dalam bursa bakal calon wali kota Depok dalam penjaringan internal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS Kota Depok.

Setelah bersaing dengan segelintir nama, nama IBH masuk dalam 3 besar kader PKS yang dijagokan maju jadi Depok 1, bersama Farida Rachmayanti dan Hafid Nasir.

Baca juga: PKB Keluar dari Koalisi Tertata karena Sulit Gabung dengan PKS di Pilkada Depok

Waktu itu, nama Idris yang notabene kalangan nonpartai belum disebut akan diusung oleh PKS lagi.

Belakangan, PKS menjatuhkan pilihan ke Idris untuk memperpanjang periode kekuasaannya.

Lantaran kursi calon wali kota sudah jadi milik Idris, maka satu-satunya jatah untuk kader asli PKS, yakni kursi calon wakilnya. Pilihan itu jatuh kepada Imam.

"Kalau persyaratan dari PKS memang begitu. Kalau mendukung calon wali kota usungan PKS, berarti harus mengambil calon wakil dari PKS dan rekomendasi dari PKS adalah saya," ucap dia.

Dianggap duet yang saling melengkapi

Imam berkata, duetnya dengan Idris kelak cukup menawarkan paket komplet yang diinginkan partai-partai politik dalam koalisi PKS agar dapat memenangi Pilkada Depok 2020.

Pertama, IBH berharap, duetnya dengan Idris sanggup meraup sebanyak-banyaknya suara pemilih dengan latar belakang identitas "asli Depok" dan etnis Jawa.

"Pak Idris kan asalnya dari Depok asli, sementara kan saya orang Jawa. Jadi antara 'suku Depok' sebanyak 37 persen (di Kota Depok) dan suku Jawa 35 persen bisa diraih suaranya," ujarnya.

Di luar latar belakang etnisitas yang diharapkan mampu memikat banyak pemilih, Imam juga merasa duetnya dengan Idris cukup komplementer dalam menggaet pemilih lintas usia yang punya preferensi berbeda soal "ketokohan" sosok calon penguasa.

"Pak Idris kan seorang kiai, sementara kan saya style-nya anak muda, mungkin lebih banyak bergerak di bidang anak muda dan kemasyarakatan. Ya biasa saling menutupi untuk mendulang suara," ungkap Imam.

"Beliau (Idris) kenapa memilih saya (sebagai calon wakil), karena saya bisa menutupi kekurangan beliau dalam hal ini. Pak Idris melihat peluang berdampingan dengan saya lebih mudah memenangkan Pilkada 2020," tambahnya.

Imam juga tampak sudah satu frekuensi dengan Idris soal visinya menjalankan pemerintahan di Depok seandainya kelak mendapat mandat.

Ia mengaku bakal mengincar pihak ketiga dalam menggencarkan pembangunan di Kota Depok.

"Dalam artian bukan sekadar membanguan menggunakan APBD, tapi juga bisa partisipatif dari beberapa pihak, juga pihak-pihak swasta yang memungkinkan untuk membangun Kota Depok," kata Imam.

Baca juga: Koalisi Gerindra dan PDI-P Diprediksi Jor-joran Tumbangkan PKS di Pilkada Depok 2020

Visi serupa juga pernah dilontarkan oleh Idris beberapa waktu lalu.

"Visi dalam Pilkada. Yang jelas, dalam pembangunan ekonomi Depok, kita akan gandeng investor," ujar Idris pada Kamis (16/7/2020).

Pasalnya, APBD Kota Depok dianggap tak dapat membiayai seluruh pembangunan kelak, terlebih setelah digempur pandemi Covid-19.

Idris bilang, sebetulnya ia juga mempunyai opsi berutang untuk mendanai pembangunan di Kota Belimbing itu, namun pilihan itu akan ia hindari selama investor mau turun tangan.

"Jadi dalam membangun fasilitas publik, kita arahkan kepada pengusaha, tidak hanya mengandalkan bermodal APBD," jelas dia.

"Kita tawarkan ke pengusaha, misalnya, yang dijanjikan di timur nanti akan kita undang investor untuk membangun stadion di sana," tambah Idris.

Tunggu lampu hijau Koalisi Tertata

Imam menyampaikan, saat ini ia hanya perlu menunggu persetujuan dari pengurus pusat partai-partai dalam Koalisi Tertata, yakni Demokrat, PPP, dan PAN.

Ia menyebut, di tingkat kota, 3 partai yang akan berkoalisi dengan PKS jelang Pilkada Depok 2020 nanti telah menyepakati dirinya sebagai pendamping Idris.

"Tinggal menunggu keputusan dari DPP (dewan pimpinan pusat) Tertata. Mereka sudah kirim (kesepakatan mendukung Idris-IBH) ke sana," ungkapnya.

"Mudah-mudahan dalam seminggu ini proses selesai," lanjut Imam.

Jelang pemungutan suara Pilkada Depok 2020 pada 9 Desember 2020 mendatang, kandidat yang kemungkinan bakal jadi penantang Idris sama-sama wajah lama, yakni Pradi Supriatna.

Pradi adalah kader Gerindra yang saat ini mendampingi Idris di pemerintahan sebagai wakil wali kota.

Selagi pasangan Idris-IBH belum final dan masih menunggu kesepakatan partai politik, Pradi Supriatna telah lebih dulu curi start.

Pradi akan maju didampingi Afifah Alia, kader perempuan PDI-P sebagai calon wakilnya, saat ini seraya menghimpun dukungan dari Partai Golkar, PKB, dan PSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com