JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, positivity rate di Ibu Kota selama sepekan terakhir adalah 7,8 persen.
Positivity rate adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes corona dengan total jumlah tes.
Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menetapkan standar positivity rate sebesar 5 persen.
Baca juga: Dinkes DKI: Positivity Rate Covid-19 di DKI Lampaui Batas WHO
"Kami melihatnya kita ada penilaian atau beberapa indikator yang ditetapkan WHO tentang adanya positive rate angka kesembuhan dan kematian selama sepekan ini positivity rate di Jakarta 7,8 persen. Artinya lebih tinggi dari WHO," ucap Widyastuti dalam konferensi pers di Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Rabu (5/8/2020).
Meski demikian, Widya menyebutkan, secara kumulatif positivity rate di Jakarta di Jakarta sejak awal perdana Covid-19, yakni pada Maret hingga awal Agustus ini adalah 5,5 persen.
Selain itu, bila dibandingkan dengan positivity rate nasional maka angka di DKI masih lebih rendah.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di DKI Lampaui Standar WHO, Satgas: Ini Alarm
"Kalau dibanding Indonesia, meskipun kami positive rate 7,8 persen, Indonesia jauh lebih tinggi dari Jakarta. Positivity rate itu jumlah kasus confirm hasil pemeriksaan PCR dibagi jumlah total pemeriksaan orang yang diperiksa PCR-nya," tuturnya.
Menurut dia, positivity rate tinggi karena pihaknya memperbanyak tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk menemukan pasien Covid-19.
Pemprov DKI juga melakukan dua metode yakni tracing dan active case finding.
Baca juga: Masif Lakukan Pemeriksaan Kasus Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Lakukan Dua Strategi Ini
"Kita testing secara masif melalui 2 strategi pendekatan. Pertama tracing kontak pada kasus konfirm. Jadi begitu ada kasus positif yang dilaporkan oleh RS kami langsung tracing kepada lingkungan sekitar yang kontak erat dengan pasien tadi," kata dia.
Untuk active case finding, Dinkes DKI mendatangi kelurahan, RW, tempat-tempat dan daerah-daerah yang paling berisiko kemungkinan tertular dengan menghitung laju kecepatan incident rate.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.