Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Optimistis Ekonomi Jakarta Segera Pulih

Kompas.com - 07/08/2020, 12:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta optimistis kondisi perekonomian di Ibu Kota dapat segera pulih walaupun sebelumnya tercatat penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,22 persen di kuartal kedua tahun 2020.

Humas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta Herlina Ayu mengatakan, pemulihan ekonomi di Ibu Kota bisa terealisasi dari penerimaan pajak.

Bapenda DKI mencatat, sejak 1 Januari hingga 5 Agustus 2020, realisasi penerimaan daerah mencapai Rp 15,15 triliun atau 29,76 persen dari target pendapatan Rp 50,9 triliun.

Rincian realisasi pendapatan ini terdiri dari Rp 14,8 triliun sektor pajak dan Rp 334 miliar dari sektor retribusi.

"Sektor pajak yang menyumbang terbesar, yakni Pajak Kendaraan Bermotor, BBN-KB, pajak restoran, BPHTB dan PBB," kata Herlina dalam keterangan tertulis, Jumat (7/8/2020).

Baca juga: Perekonomian Jakarta Turun 8,22 Persen, BPS Sebut Terendah 10 Tahun Terakhir

Herlina memaparkan, realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor adalah Rp 4,5 triliun, BBN-KB Rp 2,3 triliun, pajak restoran Rp 1,2 triliun, BPHTB Rp 1,7 triliun serta Pajak Bumi dan Bangunan mencapai Rp 1,9 triliun.

"Kemudian, pajak hiburan baru terealisasi sebesar Rp 206 miliar, pajak hotel Rp 514 miliar, pajak reklame Rp 448 miliar, pajak parkir Rp 214 miliar, dan pajak rokok Rp 493 miliar," ungkap Herlina.

Badan Pusat Statistik ( BPS) DKI Jakarta sebelumnya menyebut penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,22 persen itu disebabkan pandemi Covid-19 terutama penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Turunnya pertumbuhan ekonomi tersebut disebut sebagai yang terendah dalam 10 tahun terakhir.

Baca juga: Ekonomi Jakarta Turun 8,22 Persen, Ini Komentar Anies

BPS menjelaskan, pariwisata menjadi sektor yang pertama kali terdampak atas kebijakan PSBB.

Hal ini terlihat dari nilai tambah sektor hotel, restoran, transportasi, dan jasa lainnya yang turun sangat dalam.

Setelah itu diikuti oleh sektor industri pengolahan dan konstruksi yang juga turut mengalami kontraksi.

Melemahnya kinerja pada sektor-sektor tersebut berimbas pada turunnya kinerja sektor perdagangan. Hal tersebut dikarenakan turunnya permintaan bahan baku dan penolong.

Selain itu, tekanan terhadap perekonomian DKI Jakarta juga datang dari luar terkait menurunnya arus barang dan jasa yang keluar masuk Jakarta.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sejak awal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memperkirakan ekonomi Jakarta akan turun sangat dalam.

"Sejak awal memang diperkirakan ekonomi Jakarta akan turun lebih dalam daripada Nasional di saat krisis, namun juga diperkirakan bahwa saat wabah terkendali maka ekonomi Jakarta termasuk yang akan rebound paling cepat, Insya Allah," ucap Anies dalam akun Facebooknya, Kamis (6/8/2020).

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Jakarta Bertambah 597, Dinkes DKI: Akumulasi Data Dua Hari

Penurunan ekonomi, kata dia, merupakan hal yang wajar karena Jakarta maupun Indonesia sedang menghadapi tantangan besar.

"Sebabnya adalah krisis kesehatan, dampaknya adalah krisis ekonomi. Maka, kita harus disiplin membereskan sumber masalahnya, yaitu pandemi Covid-19," tutur dia.

Ia mengatakan, untuk saat ini tugas Pemprov DKI Jakarta adalah membereskan Covid-19 agar ekonomi juga bisa kembali bangkit.

Masyarakat diminta membantu dengan menjalankan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.

"Kapan pun, saling mengingatkan untuk disiplin. Lalu Pemprov kerjakan 3T (testing, tracing, treatment), serta peningkatan kapasitas RS dan penegakan aturan pembatasan sosial, juga perlindungan sosial bagi mereka yang paling rentan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com