Silvia menjelaskan, relokasi pohon di area Monas dan Thamrin yang terdampak pembangunan MRT bakal menggunakan metode root balling.
Root ball atau bulatan, merupakan salah satu proses transplantasi di mana akar pohon seperti dibungkus dan diikat pada bagian akar.
Meski demikian, akan disisakan satu atau dua akar utama agar tanaman tetap berdiri pada posisinya dan masih dapat menyerap unsur hara dari akar utama yang disisakan.
Baca juga: Begini Cara MRT Jakarta Relokasi Pohon di Monas dan Thamrin yang Terkena Proyek
"Tahapan pertamanya akan kita lakukan root balling. Root balling itu nanti kita ekspose akar pohon tersebut untuk mengondisikan si pohon tersebut. Nah begitu sudah siap dia akan diangkat dan dipindahkan ke lokasi yang sudah ditentukan," jelasnya.
Untuk pohon yang akan direlokasi, sebagian dibawa ke area selatan Monas yang sebelumnya merupakan area kandang rusa.
Lalu, sebagian lagi akan dibawa ke lokasi pembibitan milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota di wilayah Srengseng, Jakarta Barat.
"Pohon pengganti akan diganti ke kebun bibit Srengseng, Jakarta Barat, akan dimanfaatkan Dinas Pertamanan. Pohon yang digantikan dikemanakan? Akan dibawa ke tempat penimbunan kayu Jakarta Selatan milik Dinas Pertamanan, akan diolah lagi, akan dibuat menjadi nilai tambah, tidak dibuang begitu saja," terang Silvia.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar mengatakan, estimasi anggaran untuk relokasi hingga penanaman kembali 1.173 pohon di area Monas dan Jalan MH Thamrin yang terdampak proyek MRT sebesar Rp 4 miliar hingga Rp 5 miliar.
Pohon-pohon itu harus ditanam kembali karena adanya pemindahan dan penggantian 815 pohon akibat pengerjaan proyek MRT Fase 2A di Monas dan Thamrin. Selain itu, ada 52 pohon di Jalan Museum yang digantikan dengan 260 pohon.
Total pohon yang diganti dan direlokasi sebenarnya hanya 867 pohon. Namun PT MRT Jakarta menambah jumlah pohon yang akan ditanam kembali, sehingga total jumlahnya mencapai 1.173 pohon.
Baca juga: Anggaran Relokasi dan Penggantian Pohon Terkena Proyek MRT Jakarta Sebesar Rp 4 Miliar
"Ini sudah bagian dari pekerjaan kontraktor, estimasi kasar penanaman kembali sekitar Rp 4 miliar hingga Rp 5 miliar untuk penanaman kembali," ucap William.
Pengerjaan proyek Fase 2A sendiri ditargetkan selesai pada tahun 2025.
MRT Fase 2A rute Bundaran HI-Kota sepanjang 5,8 kilometer akan memiliki tujuh stasiun bawah tanah, yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Kedalaman stasiun mulai dari 17 meter hingga 36 meter.
Fase 2A itu telah dibangun sejak Maret lalu, dimulai dengan paket CP201, yakni konstruksi Stasiun Sarinah, Stasiun Monas, dan pekerjaan terowongan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.